بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Bekerja sesungguhnya adalah sebuah aktivitas yang membuat orang tetap mempunyai harapan dan pantang menyerah, tetapi itu bukan berarti harus selalu berakhir dengan kemenangan. Namun demikian, menjadi orang yang pantang menyerah, adalah satu cara untuk mengubah yang tadinya mustahil menjadi sukses. Seperti yang diungkapkan oleh Mr. Winston Churchill kepada rekan sebangsa setanah airnya, ketika Inggris dalam situasi yang berbahaya saat terjadinya Perang Dunia II, Saudara-saudara, situasi ini berat, tetapi saya melihatnya sebagai sesuatu yang sangat memberi inspirasi Menerima kenyataan pahit atau manis di dalam hidup merupakan bagian dari mengukur kebahagiaan.
Orang yang hartanya berlimpah sekali pun pasti merasakan kepahitan di dalam hidupnya dalam bentuk yang lain. Richard Carlson Ph.D menulis, Orang yang paling bahagia di dunia ini, tidak setiap saat merasa bahagia. Pada kenyataannya, semua orang yang paling bahagia pun kebagian merasakan suasana hati yang buruk, masalah, kekecewaan dan sakit hati. Kebanyakan orang membuat keadaan tidak menyenangkan itu menjadi semakin parah. Ketika mereka merasa sedang susah, mereka menyingsingkan lengan baju dan berusaha mengenyahkannya, Mereka berusaha memaksa diri mereka untuk keluar dari keadaan suasana hati yang buruk itu, yang cenderung akan menambah rumit masalah, bukannya mencari solusi.
Orang yang bahagia menyikapi depresi, kemarahan, stress, dengan sikap terbuka dan bijak. Mereka tidak melawan perasaan ini dan menjadi panik, hanya karena merasa tidak enak, akan tetapi mereka menerimanya dan menyadari bahwa nanti juga badai akan berlalu Saudaraku, tak ada kekayaan dan kejayaan yang abadi, begitu juga sebaliknya, tak ada kesuraman yang abadi. Semuanya silih berganti seperti bergantinya siang dan malam. Karena itu, jangan sampai kelalaian membenamkan kita ke dalam kubangan yang kelak menghancurkan masa depan. Jangan sampai kita mempertuhankan materi dalam hidup ini. Sebab, saat ini, baik si kaya maupun si miskin, keduanya berlomba mempertuhankan materi, sehingga melalaikan tugas dan misi utama mereka hidup di dunia ini, yakni menyembah Allah Azza wa Jalla
Banyak yang lupa bahwa dunia sejatinya adalah sebuah halte, tempat persinggahan untuk menuju terminal terakhir, alam yang kekal dan abadi, kehidupan akhirat. Saat ini kita berkelana di atasnya sebagai seorang pengembara atau MUSAFIR Yang sadar sedang menempuh satu perjalanan yang sangat jauh. Di sanalah kelak kita akan menuai kebahagiaan yang sejati, sebagaimana juga akan menuai penderitaan yang abadi. Ingatlah firman Allah, Tetapi kamu orang-orang kafir memilih kehidupan dunia. Sedangkan kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal Sayangnya, banyak orang yang bersikap seolah-olah dunia ini adalah tujuan akhirnya.
Anehnya sebagian penduduk dunia bahkan mengimani bahwa setelah wafat, mereka akan langsung masuk ke dalam Surga, karena Yesus telah menebus dosa-dosa mereka dengan pengorbanan dirinya melalui penyaliban. Sungguh keliru anggapan tersebut, karena kita, juga mereka, hanyalah MUSAFIR Tidak lebih dari itu. Dikisahkan bahwa suatu hari, Rasulullah saw memegang pundak Ibnu Umar lalu bersabda, Jadilah engkau di dunia ini seakan-akan sebagai orang asing atau pengembara. Lalu Ibnu Umar berkata Apa maksudnya wahai Rasulullah Nabi saw melanjutkan, Jika engkau berada di waktu sore, maka janganlah engkau menunggu pagi, dan jika engkau berada di waktu pagi, maka janganlah menunggu sore. Dan pergunakanlah waktu sehatmu sebelum engkau sakit dan waktu hidupmu sebelum engkau mati. Hr. Bukhari.
Seorang MUSAFIR tidak akan membawa koper yang penuh dengan barang barang bawaannya di dunia ini. Karena koper itu justru akan membebani dirinya dan cenderung membuat dirinya kelelahan dalam perjalanan, yang pada gilirannya akan membuat dirinya sakit. Sang koper akan memangsa dirinya. Danah Zohar dan Ian Marshall menyebut manusia yang seperti ini, rakus terhadap materi dan mereka memberi istilah sebagai monster yang memangsa dirinya sendiri. Danah dan Ian lalu menyampaikan sebuah kisah mitologi Yunani yang bercerita tentang perjalanan seorang saudagar kaya raya bernama Erisychthon. Ini adalah sebuah kisah seorang yang rakus dan kerjanya hanya berpikir untuk mencari untung semata.
Ia tak mau ambil pusing dengan nilai-nilai moral dan ketuhanan yang ada, bak seorang Machiavelli, ia menghalalkan segala cara. Seperti biasanya sebuah dongeng, keadaan pun berbalik. Hidupnya berubah seratus persen, ia pun mulai didera rasa lapar, hingga akhirnya ia bersedia menukarkan semua kekayaannya dengan bahan makanan yang bisa dimakan. Saking rakusnya, ia tak pernah puas. Singkat cerita, dongeng ini berakhir dengan Erisychthon memakan tubuhnya sendiri setelah terlebih dahulu memangsa anak dan istrinya. Inilah sebuah kisah yang menggambarkan sosok manusia ekonomi. Itulah gambaran perilaku manusia yang ingin memakan apa saja untuk kepentingan perut dan syahwatnya. Itulah gambaran orang-orang yang tak membedakan mana barang yang halal dan haram sehingga Allah menghukumnya dengan terus-menerus memberikan kekayaan sampai ia lupa diri. Ingatlah bahwa Rasulullah saw pernah berpesan kepada Imam Ali bin Abi Thalib Wahai Ali, jika Allah membenci seseorang, maka Allah akan memberinya rizki yang haram. Kemudian jika kemarahan Allah semakin besar, Allah akan menguasakannya kepada syaitan.
Di dalam rizkinya yang haram itu syaitan akan memberkatinya, membangunkan dan menyibukkannya dengan urusan dunia sehingga ia lalai akan agamanya serta memudahkan urusan-urusan dunianya. Allah Yang Maha Pengasih lagi Penyayang berfirman, Tidaklah seseorang berjalan mencari barang haram, kecuali syaitan akan menemaninya, tidak pula ia berkendaraan mencari harta haram, kecuali syaitan akan memboncenginya, dan tidak pula seseorang mengumpulkan harta haram, kecuali syaitan akan memakannya. Karena itu saudaraku, jika ingin tenang dalam bekerja, tanamkah dalam hati bahwa apa yang Anda lakukan semata untuk mencari ridha-Nya, maka niscaya Anda akan mencintai pekerjaan Anda bahkan berbahagia serta menikmati hari-hari Anda. Karena Saya dan Anda sejatinya adalah seorang Musafir Insya Allah
◀️◀️⭕⭕▶️▶️
ISLAM ITU INDAH DAN DAMAI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar