MENGENAL SIFAT MANUSIA DAN SIFAT RUH MELALUI NIKMAT ATAU ZAT ATAU RASA

Substansi Ruh itu awalnya berasal dari Mukmin.


Sebahagian jadi Malaikat,

Sebagian lagi, yang ditiupkan ke dalam setiap dada manusia, yang tidak membedakan bangsa dan bahasanya disebut RUH, YANG ENGKAR DISEBUT IBLIS. Manusia  itu umat yang satu kemudian mereka berselisih, QS(10)19, QS(11)118-119, QS(2)213.


Usul kejadian manusia, QS(15)26-28, QS(86)6-7, QS(22)5 dan QS(23)12-16.


Adam dari tanah, manusia dari Adam, selanjutnya dari kedua ibu bapak, QS(49)13.


Ruh langsung dari Allah, QS(32)9 dan Hadits Rasulullah riwayat Bukhari-Muslim.


Usulnya dari Muhammad, hadits qudsi:

"Ana minallah wal mu'minuna minniy."

Artinya: "AKU DARIPADA ALLAH DAN MUKMIN DARIPADA AKU."


"Ana minal mu'minina wal mu'minuna minniy."

Artinya: "AKU BAGIAN DARI MUKMIN DAN MUKMIN DARI PADA AKU."


"Ana min nuurillah wa mu'minuna minniy."


Artinya: "AKU NUR ALLAH DAN MUKMIN DARI PADA AKU."


Dalam kitab Hasyiah, al usul, al tsalaasah, Juz I, hal.121 dan 125, karangan Muhammad bin Abdul Wahab.


"Aku jadikan segala sesuatu karena engkau Hai Muhammad, Aku jadikan Engkau karena Aku".


Mengenal sifat manusia,


Firman Tuhan:( QS100)6, QS70)19-20.


Dampak yang nyata  dari sifat manusia,

Firman tuhan:( QS102), QS(103), QS(104).


Mengenal sifat manusia sifat ruh melalui nikmat zat atau rasa,Firman Tuhan: QS(64)2.


  1. Mengenal substansi yang kafir melalui nikmat atau zat atau rasa disebut sebagai "SUARA HATI".


"Kafir" itu bahasa arab, bahasa kita indonesia "ENGKAR".


Keengkaran itu dapat ditangkap melalui suara hati berupa,


Firman Tuhan: QS(100)6 QS(70)19-20, QS(114).


Yang kafir itu "bukan orang lain", tapi justru di setiap manusia manapun dimana ada berada ada susbtansi kekafiran itu.


Sifatnya seperti yang dijelaskan di atas tadi.


  1. Mukmin itu nama ruh, "abdi fil qalbil mu'miniin": artinya "hambaku dalam hati mereka" namanya mukmin.


Sifatnya:

Siddiq-Amanah Tablogh-Fathanah,


  • Siddiq artinya BENAR- Ruh itulah kebenaran yang daripada Allah bernama MUKMIN, tidak pernah berdusta. Apabila kita berdusta, berbohong, ajib, ria, iri dengki, hasut, fitnah, tamak, loba dan sombong, setiap manusia dapat merasakan melalui nikmat zat atau rasa yaitu mll "SUARA HATI",


  • Amanah: artinya: KEPERCAYAAN ALLAH, RUH atau mukmin itulah kepercayaan Allah. Dengan KEPERCAYAAN Allah itulah kita dapat percaya kepada Allah. Umpama dalam shalat , Allah melihat empat rakaat, malaikat melihat empat rakaat, tapi kalau kita merasa baru melaksanakan tiga rakaat, "WAJIB ditambah satu rakaat", karena 'dia' kepercayaan Allah. Karena itu apa saja perbuatan yang pernah kita lakukan, Allah tidak bertanya kepada mulut, tapi Allah bertanya kepada kepercayaan-Nya. Itulah makanya: "Allah tidak melihat rupamu dan amalmu, hanya melihat pada hatimu dan niat kamu, yang berniat di dalam hati itu yang dilihat",


  • Tabligh: karena 'dia' kepercayaan Allah, oleh karena itu,kalau bukan 'dia' yang menyampaikan kepada Allah, tidak diterima oleh Allah,

  • Fathanah, artinya: cerdik dan bijaksana.


'Dia' sangat hati-hati dalam berlaku-bertutur,

karena 'dia' tidak mau menyakiti perasaan orang lain. Karena itu 'dia' tidak mau terburu-buru. Itulah sebabnya:


"PIKIR ITU PELITA HATI, TIDAK DIPIKIR MERUSAK DIRI, TERLALU DIPIKIR BINASA DIRI".


Mukmin/ruh itu tidak laki-tidak perempuan-ada dalam dada laki-perempuan, yang laki perempuan itu manusianya-fisik,

Firman Tuhan: QS(49)10


SESUNGGUHNYA ORANG MUKMIN ITU BERSAUDARA.


Kedua sifat tersebut dapat didengar melalui suara hati masing-masing,


Suara hati itu (SUCI, BENAR, Tidak MAU DIKOTORI OLEH SIFAT MANUSIA) disebut sebagai: ayat-ayat suci Al-Quran (verses of the Holy Quran).


Ayat artinya tanda, tanda yang berbentuk suara yang keluar di dalam dada setiap manusia yang tidak membedakan bangsa dan bahasanya. Ayat yang tertera di dalam tulisan kitab Al-Quran disebut "AYAT SURAT".


Firman Tuhan: QS(55) ada 31 ayat: Yang berbunyi:


"Fabiai-yi aalaa-i rabbikumaa tukadz-dzibaan(i)"


Artinya: "NIKMAT TUHANMU yang mana yang ENGKAU DUSTAKAN?"


Dari nikmat itulah kita dapat merasakan adanya,


  1. suara yang keluar bersifat engkar,sombong angkuh,iri dengki, hasut-fitnah, berkeluh kesah, suka menantang, pendusta, dsbnya, itulah manusia.

  2. suara yang benar/siddiq, itulah yang berasal dari mukmin atau ruh yang langsung ditiupkan dari Allah.


Bagaimana memisahkan substansi KEKAFIRAN dengan MUKMIN?


Maka kepada MUKMIN yang berada dalam setiap hatinya diwajibkan mendirikan shalat,

Firman Tuhan: QS(23)1-5,


SYARAT mendirikan shalat itu wajib mengikut Rasul, Firman Tuhan : QS(24)56, Alamatnya-tempatnya di Baitullah,

Firman Tuhan: QS(2)125 dan QS(22)26.


Tujuannya:


agar substansi kekafiran itu, yang bersifat engkar keluh kesah dan suka menantang itu dapat dicegah,(dikenal dg PETBUATAN KEJI dan MUNGKAR). Firman Tuhan: QS(29)45.


Sehingga tidak terjadi perbuatan keji dan mungkar yang ditimbulkan oleh bisikan syetan sebangsa jin dan manusia.


Bentuk perbuatan keji dan mungkar itulah yang disebut perbuatan yang sia-sia, dijelaskan pula sebagai "PENYAKIT HATI",


Karena itulah dalam mendirikan shalat wajib mengikut Rasul.


Tujuannya: agar substansi kekafiran tadi tidak berkembang, tidak menguasai setiap perilaku manusia.


"Muhammad itu pesuruh Allah", orang yang besertanya (itulah shalat),

keras terhadap substansi kekafiran (BUKAN MANUSIA LAIN, akan tetapi substansi kekafiran itu yang ada di dalam setiap dada manusia), SAYANG MENYAYANG satu sama lain.


Diwaktu sujud tampak di wajahnya, mukanya berseri-seri (BUKAN KENINGNYA DI HITAMKAN).

Sebab,karena 'dia' meyakini bertemu berjumpa dengan Tuhannya. Firman Tuhan: QS(48)29, QS(2)45-46, QS(75)22-23.


Kapan itu bisa diperoleh setiap umat islam?


Jawabnya:

Ketika dia mendirikan shalat di Baitullah mengikut Rasul pada hakekatnya.


Sungguh menang pasti menang orang mukmin dalam shalat khusyuk dan tawaduk kepada Allah.


"Shalat khusyuk tidak dapat diperoleh, kalau TIDAK TAHU ALAMAT -TUJUAN SHALAT itu sendiri kemana" dan "siapa yang wajib kita ikut".


Hadist Bukhari 3532:

"Hal tarawna qiblatii haa hunaa fawallaahi maa yakhfa 'alayya khusyuu'akum walaa rukuu'akum innii la araakum min waraa i zhahrii."


Artinya: BERKATA RASULULLAH: "Adakah engkau PERHATIKAN KEMANA KIBLATMU?"

Demi Allah TIDAK LEPAS DARI PENGLIHATAN KU, CARA-CARAMU KHUSYUK DAN RUKUK. Sesungguhnya khusyuk dan rukukmu DI BELAKANGKU KU, KU LIHAT (artinya apakah ADA KAMU DI BAITULLAH  APA TIDAK)."


Muslim 2354, Imam Malik Al-Muwattaq 1844:

"Hal tarawna qiblatii haa hunaa fawallaahi maa yakhfa 'alayya sujuudakum walaa rukuu'akum innii la araakum min waraa i zhahrii."

Artinya:


" BERKATA RASULULLAH: "Adakah engkau PERHATIKAN KEMANA KIBLATMU?"


Demi Allah TIDAK LEPAS DARI PENGLIHATANKu CARA-CARAMU SUJUD DAN RUKUK.


Sesungguhnya sujud dan rukukmu DI BELAKANGKU- KU LIHAT (artinya APAKAH ADA KAMU DI BAITULLAH APA TIDAK)."


Ternyata Rasul menjadi saksi di Baitullah, supaya kita percaya kepada Allah.


Maka semua umat islam yang mendirikan shalat mengikut Rasul di Baitullah akan dapat mencegah: "perbuatan keji dan mungkar", yang ditimbulkan bisikan syetan sebangsa jin dan manusia.


Siapa yang mendengarkan bisikan syetan sebangsa jin dan manusia?


Yang mendengarkannya diri kita sendiri melalui suara hati.


Seluruh manusia di mana ada berada, apabila dia menyadarinya, secara pasti dia dapat mengenal suara syetan, suara manusia dan suara jin.


Itulah sebabnya dapat dicegah sebelum terjadi.


Bagaimana caranya?


Hanya dengan "mengingat" dan mendirikan shalat".


Siapa yang diingat? Tentu kita mengingat Allah, tapi yang shalat siapa?


Yang shalat itu mukmin atau ruh, wajib mengikut Rasul.


Jadi sebelum kita mengingat Allah, Rasul sebagai Wasiilah,


Tujuannya:


adalah KESUCIAN atau kebersihan HATI,


Firman Tuhan: QS(87)14-15, QS(5)35.


Dan tiadalah Allah mengutus Rasul Muhammad, melainkan menjadi rahmat bagi alam, Firman Tuhan: QS(21)107.


Bagaimana bentuk rahmat tsb:


"Mengeluarkan dari kegelapan kepada terang-benderang: Firman Tuhan: QS(33)43.

Mana yang gelap?


Yang gelap itu adalah SIFAT MANUSIA, yaitu: kebenaran yang telah tertutup oleh sifat manusia syetan dan jin tadi.


Maka pada setiap diri manusia akan merasakan munculnya sifat: "syakwa sangka dan ragu".


Tidak sak dan ragu padanya itu kitab (bukan tulisannya), kita merasakan keraguan itu, petunjuk bagi orang yang taqwa. Firman Tuhan: QS(2)2.


Maka untuk melenyapkan keraguan dan agar setiap manusia mendapat petunjuk, maka kepada "iman itu adalah kitab, kitab itu adalah sebuah kebenaran, dia adalah NUR,

DIPERINTAH SHALAT,dan

Wajib ikut Rasul, itulah "Bil Ghaibi", artinya "dengan yang "gaib" artunya tersembunyi.


Ruh, iman, kitab, nur itupun gaib,


Rasulpun ghaib artinya tersembunyi,

Tapi nyata menjadi saksi di Baitullah.

Firman Tuhan: QS(2)3, QS(42)51-52.


Karena itu Allah bersumpah bahwa Engkau hai Muhammad tetap di Baitullah (BUKAN KOTA MEKKAH), Firman Tuhan: QS(90)1-3.


Itulah sebabnya khutbah wada beliau menyampaikan umanahnya:Firman Tuhan : QS(5)2,


hari ini,

  1. aku sempurnakan agamamu,

  2. aku cukupkan nikmatmu (rasa yang ragu),

  3. aku ridha islam agamamu.


Oleh karena itu yang mau diselesaikan adalah "keraguan-karaguan tsb".


Keraguan itulah yang menimbulkan perbuatan keji dan mungkar yang disebabkan oleh bisikan syetan sebangsa jin dan manusia.


Bagaimana caranya menyelesaikannya?

Firman Tuhan: QS(2)149-153.


Orang-orang seperti itulah yang dikatakan selaras dengan dilahirkannya Muhammad yang berlandaskan dua pusaka abadi Quran dan sunnahnya.


"Innama buistu liutammima makarimal akhlaq" , mll "Taraktu fiikum amraini maa in tamassaktum bihimaa lan tadhilluu’abadan Kitaaballaahi wa sunnata rasuulihi."


Shalat itu sunnahnya,

Quran itu adalah hatinya Muhammad,

Firman Tuhan : QS(2)97.


Quran itu perkataan PESURUHKU yang MULIA( MUHAMMAD SAW), Firman Tuhan: QS(69)40.


Yang dibawa oleh Ruhul Amin.

Firman Tuhan: QS(26)192-195,198,


dan Qur'an itu Allah yang memeliharanya,

Firman Tuhan: QS(15)9.


Itulah yang diwajibkan membacanya:

Firman Tuhan: QS(28)85


dengan tujuan: "berlindung dari godaan syetan yang terkutuk" (bisikan syetan sebangsa jin dan manusia),

Firman Tuhan: QS(16)98.


Tidak ada bagi mereka menyentuh Quran kecuali bagi yang bersuci:


yaitu yang mendirikan shalat mengikut Rasul di Baitullah pada hakekat, Firman Tuhan: QS(56)79.


Kenapa wajib membaca quran?


Karena  Qur"an berkata kepada ayat,


bentuk ayat itu dapat kita tangkap berupa perbuatan keji dan mungkar yaitu penyakit hati, Firman Tuhan: QS(2)10, QS(17)82.


Dimana dicabutnya? Firman Tuhan: QS(7)43.


Kesimpulan:

  1. Amalan yang bersifat fardhu 'ain artinya (nyata), tidak dapat diwakilkan kepada orang lain, wajib atas dirinya masing-masing, itulah SHALAT,

  2. Tidak semua mukmin itu shalat, mukmin yang shalat wajib mengikut Rasul, tempatnya di Baitullah. Kalau mukmin tidak shalat dan tidak ikut Rasul di Baitullah, DIA BUKAN UMAT MUHAMMAD,

  3. Tentu berbeda ayat quran dengan ayat surat, Ayat itu tanda. Tanda yang keluar dari dalam nikmat zat atau rasa.


Firman Tuhan: QS(29)49.

Begitupun Quran, Quran, hati Muhammad, Quran itulah Muhammad, maka sebenarnya Ruhul Amin itulah Muhammad Rasulullah SAW.


Kalau Quran yang ada sekarang ini adalah tulisan manusia yang dicetak disusun selama 40 tahun menjadi satu mushaf.


Sedangkan Allah mengatakan tidak menurunkan tulisan di atas kertas, Firman Tuhan: QS(6)7,


Nabi Muhammad "tidak pernah menulis dengan tangan kanannya", Firman Tuhan: QS(29)48.


4. Oleh karena itu orang-orang yang mendirikan shalat mengikut Rasul di Baitullah pada hakekat, itulah yang selaras dengan "Innama buistu liutammima makarimal akhlaq dan Taraktu fiikum amraini maa in tamassaktum bihimaa lan tadhilluu’abadan Kitaaballaahi wa sunnata rasuulihi".


Demikian disampaikan sebagai bahan pertimbangan guna memperoleh makna yan sesungguhnya.


Wass wr wb.

AR Yusuf

Bekasi, Minggu 24 Maret 2018.


Rujukan:


QS(10)19: "Wa maa kaanan naasu illaa ummataw waahidatan fakh talafuu wa lau laa kalimatun sabaqat mir rabbika la qudhiya bainahum fii maa fiihi yakhtalifuun."


Artinya: "Sungguh manusia itu dahulunya adalah SATU UMAT kemudian MEREKA BERSELISIH, dan kalau tidak karena telah terdahulu ketentuan dari Tuhanmu, niscaya diputuskan perkara dalam hal yang MEREKA PERSELISIHKAN itu."


QS(11)118-119: "Wa lau syaa-a rabbuka la ja'alan naasa ummataw waahidataw wa laa yazaaluuna mukhtalifiin. Illaa mar rahima rabbuka wa li dzaalika khalaqahum wa tammat kalimatu rabbika la amla-anna jahannama minal jinnati wan naasi ajma'iin."


Artinya: "Dan jika Tuhanmu menghendaki, niscaya DIA menjadikan MANUSIA SATU UMAT, tetapi mereka senantiasa BERSELISIH, Kecuali orang-orang yang memperoleh rahmat dari Tuhanmu dan untuk itulah Allah menciptakan mereka. Dan telah sempurnalah Kalimat Tuhanmu, sungguh Aku akan penuhi jahannam itu dengan Jin dan manusia."


QS(2)213: "Kaanan naasu ummataw waahidatan fa ba'atsallaahun nabiyyiina mubasysyiriina wa mundziriina wa anzala ma'ahumul kitaaba bil haqqi li yahkuma bainan naasi fii makh talafuu fiihi wa makh talafa fiihi illal ladziina uutuuhu mim ba'di maa jaa at-humul bayyinaatu baghyam bainahum fa hadallaahul Iadziina aamanuu li makh talafuu fiihi minal haqqi bi idznihii wallaahu yahdii may yasyaa-u ilaa shiraathim mustaqiim."


Artinya: "Manusia adalah UMAT YANG SATU, lalu Allah mengutus para nabi pembawa berita gembira dan pembawa peringatan. Dan ALLAH MENURUNKAN BERSAMA MEREKA KITAB DENGAN BENAR supaya dapat memberi keputusan bagi manusia DALAM PERKARA YANG MEREKA PERSELISIHKAN. Tidak-lah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata Karena dengki di antara mereka. Maka Allah memberi petunjuk kepada orang-orang yang beriman dalam perkara yang mereka perselisihkan itu ke jalan yang benar dengan izin-Nya. Dan Allah memberi petunjuk orang yang dikehendakiNya ke jalan yang lurus."


QS(15)26-28: "Wa laqad khalaqnal-insaana min salsaalim mim hama'im  masnuunin. Wal-jaanna khalaqnaahu min qablu min naarissamuum."

Artinya: "Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari Tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Dan Kami telah menciptakan JIN DARI API YANG SANGAT PANAS. Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat, "Sungguh, Aku akan menciptakan seorang manusia dari Tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk."


QS(86)6-7: "Khuliqa mim maa'in daafiq. Yakhruju mim bainis-sulbi wat-taraa'ib."

Artinya: "dia diciptakan dari air mani yang terpancar, yang keluar dari antara tulang rusuk (sulbi) dan tulang dada."


QS(22)5: "Yaa ayyuhan-naasu in kuntum fii raibim minal-ba'si fa innaa khalaqnaakum min

turaabin tsumma min nutfatin tsumma min alaqatin tsumma mim mudgatim mukhallaqatiw wa gairi mukhallaqatil linubayyina lakum, wa nuqirru fil-arhaami maa nasyaa'u ilaa ajalim musamman tsumma nukhrijukum tiflan tsumma litabluguu asyuddakum, wa minkum may yutawaffaa may yuraddu ilaa ardzalil-'umuri likailaa ya'lama ba"da ilmin syai'an, wataral-arda haamidatan fa izaa anzalnaa 'alaihal maa'ahtazzat wa rabat wa ambatat min kulli zaujim bahiij."


Artinya: "Wahai manusia, jika kamu meragukan hari kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu, dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan ada pula di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua, sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang diketahuinya. Dan kamu melihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air, di atasnya, hiduplah bumi itu dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan yang indah."


QS(23)12-16: "Walaqad khalaqnaa-insaana min sulaalatin min thiinin. Tsumma ja'alnaahu nuthfatan fii qaraarin makiinin. Tsumma khalaqnaannuthfata 'alaqatan fakhalaqnaal 'alaqata mudhghatan fakhalaqnaal mudhghata 'izhaaman fakasaunaal 'izhaama lahman tsumma ansya'naahu khalqan aakhara fatabaarakallahu ahsanul khaaliqiin(a). Tsumma innakum ba'da dzalika lamai-yituun(a). Tsumma innakum yaumal qiyaamati tub'atsuun(a)."


Artinya: "Dan sesungguhnya, Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani, (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. Kemudian sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati. Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan di hari kiamat."


QS(49)13: “Yaa ayyuhan naasu innaa khalaqnaakum min dzakariw wa untsaa wa ja’alnaakum syu’uubaw wa qabaa-ila li ta’aarafuu inna akramakum ‘indallaahi atqaakum innallaaha ‘aliimun khabiir.”


Artinya: “Hai sekalian manusia, sesungguhnya Kami MENCIPTAKAN KAMU DARI SEORANG LAKI-LAKI DAN SEORANG PEREMPUAN, dan Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya SEMULIA-MULIA kamu DI SISI ALLAH ialah yang lebih TAQWA di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti."


QS(32)9: “Tsumma sawwahu wa nafakha fiihi mir ruuhihii wa ja’ala lakumus sam’a wal abshaara wal af idata qaliilam maa tasykuruun."


Artinya: “Aku SEMPURNAKAN KEJADIAN MANUSIA, AKU TIUPKAN RUH, AKU BERIKAN PENDENGARAN, PENGLIHATAN DAN HATI. NAMUN SEDIKIT SEKALI MANUSIA BERTERIMA KASIH."


Hadits Rasulullah tentang ditiupkan Ruh:

‘An abii ‘abdir rohmaani ‘abdillah ibni mas’uudin rodhiyallahu ‘anhu qoola: haddatsanaa rosulullahi shollallahu ‘alaihi wa sallam wahuash shoodiqul mashduuqu: ” inna ahadakum yujma’u kholquhu fii bathni ummihi arba’iina yauman nuthfatan, tsumma yakuunu ‘alaqotan mitslu dzalik, tsumma yakuunu mudhghotan mitslu dzalik, tsumma yursalu ilaihil malaku fayanfukhu fiihir ruuhu, wa yu’maru bi arbai kalimaatin: bikatbi rizqihi, wa ajalihi, wa ‘amalihi, wa syaqiyyun au sa’iidun. fa wa allahil ladzii laa ilaaha ghoiruhu inna ahadakum laya’malu bi’amali ahlil jannati hatta maa yakuunu bainahu wabainahaa illaa dziroo’un, fayasbiqu ‘alaihil kitaabu faya’malu bi’amali ahlin naari fayadkhuluhaa, wa inna ahadakum laya’malu bi’amali ahlin naari hatta maa yakuunu bainahu wabainahaa illaa dziroo’un fayasbiqu ‘alahil kitaabu  faya’malu bi’amali ahlil jannati fayadkhuluhaa ” rowaahul bukhoriyyu wa muslimun.


Artinya: Dari Abu Abdurohman Abdullah bin Mas’ud  Rodhiyallahu Anhu ia telah berkata: Rosulullah Shollallahu alaihi wa sallam bersabda kepada kami [dan beliau yang selalu benar dan dibenarkan]:


”Sesungguhnya setiap orang dari kamu dikumpulkan penciptanya di dalam rahim ibunya empat puluh hari berupa air mani, kemudian berupa segumpal darah dalam waktu yang sama [empat puluh hari] kemudian berupa segumpal daging dalam waktu yang sama [empat puluh hari] kemudian diutus untuknya Malaikat untuk meniup kepadanya ruh.


Dan diutusnya untuk [menulis] empat perkara:

  1. Pertama: menulis rezeqinya

  2. Kedua: ketentuan ajalnya

  3. Ketiga: amal perbuatannya

  4. Keempat: celaka atau bahagianya.


Maka demi Allah yang tidak ada Tuhan kecuali Dia, sesungguhnya salah seorang diantara kamu mengerjakan perbuatan ahli surga sehingga tidak ada di antara dia dan surga kecuali sehasta [saja] kemudian didahului atasnya ketentuan Allah kemudian ia mengerjakan perbuatan ahli neraka maka ia pun masuk neraka. Dan sesungguhnya salah seseorang diantara kamu mengerjakan perbuatan ahli neraka sehingga tidak ada diantara dia dan neraka kecuali sehasta [saja] kemudian didahului atasnya ketentuan Allah, kemudian ia mengerjakan perbuatan ahli surga maka ia pun masuk surga.” [HR Al-Bukhori dan Muslim].


QS(100)6: "Innal insaana li rabbihii la kanuud", sesungguhnya MANUSIA itu KAFIR atau EGKAR KEPADA TUHANNYA."


QS(70)19-20: "Innal insaana khuliqa haluu'aa. Idzaa massahusy syarru jazuu'aa."


Artinya: "MANUSIA itu BERSIFAT KELUH KESAH, SUKA MENANTANG, KALAU DIA SUSAH BERPUTUS ASA, KALAU dia MENDAPAT KESENANGAN DIA KIKIR."


QS(102): "Alhaakumut takaatsur. Hatta zurtumul maqaabir. Kalla saufa ta'lamuun. Tsumma kalla saufa ta'lamuun. Kalla lau ta'lamuuna 'ilmal yaqiin. La tarawunnal jahiim. Tsumma la tarawunnahaa 'ainal yaqiin. Tsumma latus-aluuna yauma-idzin 'anin na'iim."


Artinya: "Kamu telah dilalaikan Mengingat Allah karena bermegah-megah, hingga kamu masuk ke dalam kubur. Sebenarnyalah kelak kamu akan mengetahui, kemudian sebenarnyalah kelak kamu akan mengetahui. Sebenarnya sekira kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin. Sungguh kamu akan melihat mereka, kemudian kamu akan melihatnya dengan penglihatan yang takin, kemudian sungguh kamu akan di tanya pada hari itu tentang segala nikmat."


Dan SUKA MENGUMPAT-UMPAT, MEMPERKATAKAN KESALAHAN ORANG LAIN.


QS(104): "Wailul li kulli humazatii lumazah. Alladzii jama'a maalaw wa' addadah. Yahsabu anna maalahuu akhladah. Kallaa la yumbadzanna fil huthamah. Wa maa adraaka mal huthamah. Naarullaahil muuqadah. Innahaa 'alaihim mu'shadah. Fii'amadim mumaddadah."


Artinya: "Celakalah bagi setiap pemgumpat, yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya, dia mengira bahwa hartanya mengekalkannya. Tidak sekali-sekali. Sungguh dia akan dilemparkan ke dalam Huthamah. Dan tahukah engkau apakah Huthamah itu? Yaitu api Allah yang dinyalakan, yang sampai ke hati. Sesungguhnya api itu ditutupkan atas mereka, pada tiang yang panjang."


Karena itu demi masa, MANUSIA ITU MERUGI, QS(103): "Wal 'ashr, Innal insaana lafii khusr, Illa ladziina aamanuu wa 'amilush shaalihaati wa tawaashau bil haqqi wa tawaashau bish shabr."


Artinya: "Demi masa, sesungguhnya manusia itu merugi, kecuali orang yang beriman dan beramal saleh dan saling berwasiat dengan kebenaran dan berwasiat dengan kesabaran."


QS(114):"Qul a'uudzu bi rabbin naas. Malikin naas. Ilaahin naas. Min syarril khannaas. Alladzii yuwaswisu fii shuduurin naas. Minal jinnati wan naas."


Artinya: "Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhan yang memelihara manusia, yang menguasai manusia, TUHAN manusia, DARI KEJAHATAN YANG MERAGU-RAGU DARI BISIKAN SYETAN YANG TERSEMBUNYI. YANG MEMBISIKKAN DALAM DADA MANUSIA, SEBANGSA JIN DAN MANUSIA."


QS(64)2: “Huwal ladzii khlaqakum fa minkum kaafiruw wa minkum mu’minuw wallaahu bi maa ta’maluuna bashii."


Artinya: DIA YANG MENJADIKAN KAMU DI ANTARA KAMU (BUKAN DI ANTARA KAMU-KAMU, tetapi di dalam diri kamu masing-masing), ada yang KAFIR dan ada yang MUKMIN. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan."


QS(49)10: "Innamaal mu'minuuna ikhwatun fa-ashlihuu baina akhawaikum waattaquullaha la'allakum turhamuun(a)."


Artinya: "Sesungguhnya ORANG MUKMIN ITU BERSAUDARA, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu, dan bertaqwalah kepada Allah, supaya kamu mendapat rahmat."


QS(23)1-5: “Qad aflahal mu'minuun. Alladziina hum fii shalaatihim khaasyi'uun. Wal ladziina hum 'anil laghwi mu'ridhuun. Wal ladziina hum liz zakaati faa'iluun. Wal ladziina hum li furuujihim haafizhuun.”


Artinya:

"SUNGGUH MENANG PASTI MENANG ORANG MUKMIN DALAM SHOLAT KHUSYUK dan TAWADUK KEPADA ALLAH. Dan orang-orang yang berpaling dari perbuatan sia-sia. Dan orang-orang yang mengeluarkan zakat. Dan orang-orang yang menjaga kehormatannya."


QS(24)56: "Wa aqiimush shalaata wa aatuz zakaata wa athii'ur rasuula la'allakum turhamuun."

Artinya: "dan DIRIKANLAH SHOLAT, KELUARKAN ZAKAT, IKUT RASUL, supaya kamu mendapat rahmat."


QS(2)125: “Wa idz ja'alnal baita matsaabatal linnaasi wa amnaw wat takhidzuu mim maqaami Ibrahiima mushallaw wa' ahidnaa ilaa ibraahiima wa ismaa 'illa an thahiraa baitiya lith thaa-ifiina wal 'aakifiina warrukka'is sujuud.”


Artinya: "Dan INGATLAH KETIKA KAMI MENJADIKAN RUMAH ITU BAITULLAH (BUKAN KA'BAH), UNTUK PULANG PERGI MANUSIA DAN TEMPAT YANG AMAN. Dan AMBIL-LAH BAITULLAH ITU TEMPAT SHOLAT. Bersihkan-lah rumahKu untuk orang yang TAWAF, I'TIKAF, RUKUK DAN SUJUD."


QS(22)26: "Wa idz bawwa'naa li Ibrahiima makaanal baiti al laa tusyrik bii syai-aw wa thahhir baitiya lith thaa-ifiina walqaaimiina wa rukka'is sujuud."


Artinya: Dan (ingatlah) ketika Kami TEMPATKAN IBRAHIM PADA TEMPATNYA DI BAITULLAH, seraya firman Kami, "JANGAN ENGKAU SEKUTUKAN AKU DENGAN YANG LAIN-LAIN, dan SUCIKANLAH RUMAHKU untuk orang-orang yang tawaf, orang-orang yang I'tikaf dan orang-orang yang ruku' dan sujud."


QS(29)45: "Utlu maa uuhiya ilaika minal kitaabi wa aqimish shalaata innash shalaata tanhaa 'anil fahsyaa-i wal munkari wa la dzikrullaahi akbaru wallaahu ya'lamu maa tashna'uun."


Artinya: "Bacakanlah Hai Muhammad apa-apa yang engkau wahyukan daripada Kitab dan DIRIKANLAH SHALAT (sebelum dikerjakan), SESUNGGUHNYA SHALAT ITU MENCEGAH DARI PERBUATAN KEJI DAN MUNGKAR, dan sungguh mengingat Allah lebih besar keutamaannya. Dan Allah mengetahui apa-apa yang kamu kerjakan."


QS(48)29: "Muhammadur rasuulullaahi wal ladziina ma'ahu asyiddaa-u 'alal kuffari ruhamaa-u bainahum taraahum rukka'an sujjaday yabtaghuuna fadhlam minallaahi wa ridhwaanan siimaahum fii wujuuhihim min atsaris sujuudi dzaalika matsaluhum fit tauraati wa matsaluhum fil injiili ka zar'in akhraja syath-ahuu fa aazaarahuu fas taghlazha fas tawaa 'alaa suuqihii yu'jubiz zurraa'a libyaghiizha aamanu wa 'amilish shaalohaati minhum maghfirataw wa ajran 'azhiima".


Artinya: "Muhammad itu pesuruh Allah, ORANG YANG BESERTANYA KERAS TERHADAP ORANG KAFIR, SAYANG MENYAYANG SATU SAMA LAIN, ketika dia sujud TAMPAK DI WAJAHNYA (BUKAN DI KENING/DAHINYA). Demikianlah perumpamaan mereka, dalam Taurat, sedang perumpamaannya di dalam Injil adalah seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya, lalu bertambah kuat dan besar, tegak lurus pada batangnya, menjadikan orang-orang kafir marah kepada mereka, Allah telah menjanjikan kepada orang-orang beriman dan beramal saleh dari mereka ampunan dan pahala yang besar."


QS(2)45-46: "Waasta'iinuu bish-shabri wash-shalaati wa-innahaa lakabiiratun ilaa 'alal khaasyi'iin(a). Al-ladziina yazhunnuuna annahum mulaaquu rabbihim wa-antum ilaihi raaji'uun(a)."


Artinya: "Dan mohonlah pertolongan dengan sabar dan sholat. Sesungguhnya sholat itu amat berat. Kecuali orang-orang yang khusyuk. Yaitu orang-orang yang MEYAKINI DIRINYA BERTEMU DENGAN TUHANNYA DAN DI SANA DIA DIKEMBALIKAN."


QS(75)22-23: "Wujuuhun yauma-idzin naadhiratun. Ila rabbihaa naazhiratun."

Artinya : "Wajahnya berseri-seri karena dia melihat TuhanNya."


QS(87)14-15: "Qad aflaha man tazakka. Wa dzakarasma rabbihii fa shallaa."

Artinya: "Beruntunglah ORANG YANG MENSUCIKAN DIRInya yaitu DENGAN MENGINGAT DAN SHALAT."


QS(5)35: "Yaa ai-yuhaal-ladziina aamanuuut-taquullaha waabtaghuu ilaihil wasiilata wajaahiduu fii sabiilihi la'allakum tuflihuun(a)."


Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah dengan Allah, dan TUNTUT OLEHMU WASIILAH, dan berjihadlah pada jalan Allah, supaya kamu mendapat keberuntungan."


QS(21)107: "Wamaa arsalnaaka ilaa rahmatal(n)-lil'aalamiin(a)."

Artinya: "Dan tiadalah Kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam."


QS(33)43: "Huwal ladzii yushallii 'alaikum wa malaaikatahuu li yukhrijakim minazh zhukumaati ilan nuuri wa kaana bil mu'miniina rahiima."

Artinya: "Dialah yang melimpahkan rahmat kepadamu dan malaikat untuk MENGELUARKAN  KAMU DARI KEGELAPAN KEPADA yang TERANG-BENDERANG. Dan Dia adalah Maha Penyayang kepada orang mukmin."


QS(2)2: "Dzalikal kitaabu laa raiba fiihi hudal(n)-lilmuttaqiin(a)."

Artinya: "Tidak sak dan ragu padanya itu kitab, petunjuk bagi orang yang taqwa."


QS(2)3: "Al-ladziina yu'minuuna bilghaibi wayuqiimuunash-shalaata wamimmaa razaqnaahum yunfiquun(a)."

Artinya: "(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rejeki, yang Kami anugerahkan kepada mereka."


QS(42)51-52:

Ayat 51: “Wa maa kaana li basyarin ay yukallimahullaahu illaa wahyan au miw waraa-I hijaabin au yursila rasuulan fa yuuhiya bi idznihii maa yasyaa-u innahu ‘aliyyun hakiim."


Artinya: "Dan tiadalah bagi seorang manusia bahwa Allah berkata-kata kepada manusia, melainkan dengan WAHYU atau dari BALIK DINDING, atau Dia mengirim UTUSAN, lalu Dia mewahyukan dengan izin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana."


Ayat 52 : “Waka dzaalika auhainaa ilaika ruuham min amrinaa maa kunta tadrii mal kitaabu wall al iimaanu walaakin ja’alnaahu nuuran nahdii bihii man nasyaa-u min ‘ibaadinaa wa innaka la tahdii ilaa shiraatim mustaqiim."


Artinya: "Dan demikianlah Kami WAHYUKAN KEPADA RUH dengan perintah kami. Engkau (sebelumnya) TIDAK MENGERTI APA KITAB dan APA IMAN. Tetapi, Kami menjadikan KITAB itu CAHAYA atau NUR. (jadi RUH, IMAN, KITAB itu adalah NUR atau CAHAYA). Melalui kitab itu, Kami memberikan petunjuk kepada orang-orang yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya ALLAH menunjuki kepada jalan yang lurus."


QS(90)1-3: "Laa uqsimu bi haadzal balad. Wa anta hiilimbi haadzal balad. Wa waalidiw wamaa walad."


Artinya: "AKU BERSUMPAH, KATA ALLAH, atas negeri ini (BAITULLAH). Bahwa Engkau Muhammad TETAP DI DALAM DEMI BAPAK DAN ANAK, ANA ABUL ARWAH WA ADAM ABUL BASYARU, AKU BAPAK SEGALA RUH, KATA MUHAMMAD, ADAM BAPAK SEGALA TUBUH.


QS(5)2: "Al yauma akmaltu lakum diinakum wa atmamtu 'alaikum mi'matii wa radhiitu lakumul islaama diinan.."


Artinya: "Pada hari ini telah Aku sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepada kamu Nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam agama bagimu."


QS(2)149: "Wa min haitsu kharajta fa walli wajhaka syathral masjidil haraami wa innahuu lal haqqu mir rabbika wa mallaahu bi ghaafilin 'ammaa ta'maluun."


Artinya: "Dan dari mana saja engkau keluar maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram, sesungguhnya itulah kebenaran dari Tuhanmu. Dan Allah tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan."


QS2)150-153:

Ayat 150: "Wa min haitsu kharajta fa walli wajhaka syathral masjidil haraami wa haitsu maa kuntum fa walluu wujuuhakumsyathra huu li-allaa yakuuna lin naasi 'alaikum hujjatun illat ladziina zhalamuu minhum fa laa takhsyauhum wakh syaunii wa li-u timma ni'matii 'alaikum wa la'allakum tahtaduun."


Artinya: "Dan dari mana saja engkau ke luar maka hadapkanlah wajahmu (dalam salat) ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, maka hadapkanlah wajahmu ke arahnya agar orang-orang itu tidak mempunyai alasan membantahmu kecuali orang-orang yang zalim di antara mereka. maka janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepadaKu, dan agar Aku sempurnakan nikmatKu atas kamu dan supaya kamu mendapat petunjuk."


Ayat 151: "Kamaa arsalnaa fiikum rasuulam minkum yatluu 'alaikum aayaatinaa wa yuzzakkiikum wa yu'allimukumul kitaaba wal hikmata wa yu'allimukum maa lam takuunu ta'lamuun."


Artinya: "Sebagaimana Kami mengutus seorang Rasul dari golonganmu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kamu Qur'an, hikmah dan mengajarkan kepadamu apa-apa yang belum kamu ketahui."


Ayat 152: "Fadz kuruuni adzkurkum wasy kuruu lii wa la takfuruun."


Artinya: "Sebab itu ingatlah olehmu akan Daku, hanya mengingatkan Aku akan di engkau dan bersyukurlah kepadaKu dan jangan kamu kufur dengan nikmat."


Ayat 153: "Yaa ayyuhal ladziina aamanus ta'iinuu bishshabri washshalati innallaaha ma'ashaabiriin.


Artinya: "Hai org yang beriman, mintalah pertolongan dengan sabar dan sholat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar."


Firman Tuhan QS(2)97: "Qul man kaana 'aduwwal li jibbriila fa innahuu nazzalahuu 'alaa qablika bi idznillahi mushaddiqal li maa baina yadaihi wa hudaw wa busyraa lil mu'miniin."


QS(69)40: "Innahuu la qaulu rasuulin kariim."

Artinya: "Sesungguhnya Qur'an itu PERKATAAN PESURUHKU YANG MULIA."


Artinya: "Katakanlah, "Siapakah udduw Jibril itu?, adakah tidak IA (ALLAH) menurunkan QUR'AN ke DALAM HATI Engkau Hai Muhammad dengan izin Allah, MEMBENARKAN KITAB terdahulu dan MENJADI PETUNJUK SERTA KABAR GEMBIRA."


Firman Tuhan QS(26)192-195, 198: "Wa innahuu la tanziilu rabbil 'aalamiin. Nazala bihir ruuhul amiin. 'Alaa qalbika li takuuna minal mundziriin. Bi lisaanin 'arabiyyim mubiin. (198) Wa lau nazzalnaahu 'alaa ba'dhil a'jamiin."


Artinya: "Dan sesungguhnya QUR'AN diturunkan TUHAN SEMESTA ALAM, Dibawa oleh RUHUL AMIIN (BUKAN DJIBRIL) KE DALAM HATIMU supaya engkau termasuk orang-orang yang memberi peringatan, dengan BAHASA ARAB YANG FASIH, DAN KALAU KAMI TURUNKAN QUR'AN KEPADA ORANG 'AJAM, MAKA AKAN BERBAHASA 'AJAM."


QS(15)9: "Inna nahnu arsalna nazzalnadz dzikra wa innaa lahuu la haafizhuun."

Artinya: "Sesungguhnya Kami MENURUNKAN QUR'AN DAN KAMI yang MEMELIHARANYA."


QS(28)85: "Innal ladzii faradha 'alaikal qur-aana la raadduka ilaa ma'aadin qur rabbii a'lamu man jaa- bil hudaa wa man huwa fii dhalaalim mubiin."


Artinya: "Sesungguhnya DIWAJIBKAN ATAS KAMU MEMBACA QUR'AN, MENGEMBALIKAN KAMU KE TEMPAT DOMISILI YANG PERTAMA. Katakanlah, "Tuhanku lebih mengetahui siapa yang membawa petunjuk dan siapa yang mendapat petunjuk dan siapa dia di dalam kesesatan yang nyata."


QS(16)98: "Fa idzaa qara'tal qur-aana fas ta'idz billaahi minassy syaithaanir rajiim."


Artinya: "APABILA ENGKAU HENDAK MEMBACA QUR'AN, BERLINDUNG DENGAN ALLAH DARI GODAAN SYETAN YANG TERKUTUK."


QS(56)79: "Laa yamassuhu illal muthahharuuna."

Artinya: "Tidaklah menyentuh Quran kecuali bagi orang yang bersuci."


QS(2)10: "Fii quluubihim maradhun fa zaadahumullahu maradaw wa lahum 'adzaabun bi maa kaanuu yakhzibuun."


Artinya: "DALAM HATI MEREKA ADA PENYAKIT, yaitu PENYAKIT SYAK WASANGKA dan bagi mereka azab yang pedih disebabkan apa-apa yang telah mereka dustakan."


QS(17)82: "Wa nunazzilu minal qur-aani maa huwa syifaa-uw wa rahmatul lil mu'miniina wa laa yaziiduzh zhaalimiina illa khasaaraa."


Artinya: "KAMI TURUNKAN QUR'AN ITU SEBAGAI OBAT PENYAKIT HATI, ATAU NAFSU YANG MENGGODA DI DALAM HATINYA, DAN RAHMAT BAGI ORANG-ORANG YANG BERIMAN. TAPI BAGI ORANG-ORANG YANG ANIAYA MAKIN BERTAMBAH KERUGIANNYA."


QS(7)43: "Wa naza'naa maa fii shuduurihim min ghillin tajrii min tahtihimul anhaaru wa qaalul hamdu lillaahil ladzii hadaanaa li haadzaa wa maa kunnaa li nahtadiya lau laa an haadaanallaahu la qad jaa-at rusulu rabiinaa bil haqqi wa nuuduu an tilkumul jannatu uuritstumuuhaa bi maa kuntum ta'maluun."


Artinya: "Dan Kami CABUT SEGALA PENYAKIT HATI dalam DADA mereka, di bawah mereka mengalir sungai-sungai dan mereka berkata, "Segala PUJI bagi Allah yang telah MENUNJUKI KAMI kepada hal ini, dan kami sekali-kali tidak akan dapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk. Sungguh telah datang rasul-rasul Tuhan kami membawa kebenaran". Itulah surga yang diwariskan kepadamu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan."


QS(29)49: "Bal huwa aayatum bayyinaatun fii shuduuril ladziina uutul 'ilma wa maa yajhadu bi aayaatinaa ilazh zhaalimuun."


Artinya: "Bahkan QUR'AN itu AYAT-AYAT YANG NYATA, YANG JELAS YANG TERANG artinya TERSIMPAN di DALAM DADA namanya ILMU (TAHU), dan tiada yang ENGKAR KEPADA AYAT itu melainkan ORANG YANG ZALIM."


QS(6)7: "Wa lau nazzalnaa 'alaika kitaaban fii qirthaasin fa lamasuuhu bi aidiihim la qaalal ladziina kafaruu in haadzaa illaa sihrum mubiin."


Artinya: "Dan kalau Kami TURUNKAN KEPADA MEREKA TULISAN DI ATAS KERTAS, lalu mereka dapat memegangnya dengan tangan mereka, maka orang-orang kafir itu berkata, "Ini tidak lain adalah SIHIR YANG NYATA."


QS(29)48: "Wa maa kunta tatluu min qablihii min kitaabiw wa laa takhuthuhuu bi yaamiinika idzal lar taabal mubthiluun."


Artinya: "Dan Muhammad TIDAK PERNAH MEMBACA KITAB SEBELUMNYA DAN ENGKAU TIDAK PERNAH MENULIS DENGAN TANGAN KANANMU. Jikalau demikian niscaya makin ragulah orang-orang yang membatalkan itu."



Tidak ada komentar:

Posting Komentar