Mengenal Asal-Usul Hakikat Shalat Tahajjud

Kenapa Allah mengadakan Shalat Magrib tiga rakaat, karena "Aku jadikan segala sesuatu karena engkau Hai Muhammad, Aku jadikan Engkau karena Aku".

Maka berkata Muhammad kata menurun
 
"Ana minnallah wal mu'minuuna minniy", 
Aku (asal jadi) ini daripada Allah , mukmin (yang dijadikan) itu daripada aku.

Maka diadakan pula Shalat Isya’ empat rakaat. Itu rahasia antara Allah dengan Muhammad karena terjeli Allah sepertiga malam pada Muhammad, itulah usul shalat tahajjud. Bukan dibagi tiga. Setelah shalat isya’, kita tidur, bangun pertama setelah isya’ itulah shalat tahajjud

Firman Tuhan: QS(17)78:
“Aqimish-sholaata liduluukisy-syamsi ilaa ghosaqil-laili wa qur`aanal-fajr, inna qur`aanal-fajri kaana masy-huudaa.”

Artinya: "Dirikanlah shalat diwaktu tergelincir matahari sampai gelap malam dan dirikanlah shalat subuh. Sesungguhnya, shalat subuh disaksikan.”

Firman Tuhan: QS(17)79:
“Waminallaili fatahajjad bihi naafilatan laka 'asa an yab'atsaka rabbuka maqaaman mahmuudan.”

Artinya:
"Dan pada sebagian malam hari, shalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji." 

Firman Tuhan: QS(17)80:
“Waqul rabbi adkhilnii mudkhala shidqin wa-akhrijnii mukhraja shidqin waaj'al lii min ladunka sulthaanan nashiiran.”

Artinya: “Dan katakanlah: 'Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku dengan masuk yang benar dan keluarkanlah aku dengan keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong."

Firman Tuhan: QS(17)81:
“Waqul jaa-al haqqu wazahaqal baathilu innal baathila kaana zahuuqan.”

Artinya: “Dan katakanlah: telah datang yang haq-benar dan telah lenyap yang bathil. Sesungguhnya yang bathil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap."

Alamat menyembah Tuhan:

Firman Tuhan: QS(27)91-92: 
"Innamaa umirtu an a'buda rabba haadzijil baldatil ladzii harramahaa wa lahuu kulli syai-iw wa umirtu an akuuna minal muslimiin. Wa an atluwal qur-aana fa manih tadaa fa innama yahtadii li nafsihii wa man dhalla fa qul innamaa ana minal mundziriin."

Artinya: 
91. Sesungguhnya Aku Terperintah Menyembah Tuhan Di Negeri Yang Terhormat (Baitullah), Dan Kepunyaan-Nyalah Segala Sesuatu. Dan Aku Terperintah Supaya Aku Termasuk Orang Islam Di Tempat Itu, Yang Turun Qur’An 92. Dan Supaya Aku Membaca Qur'An. Maka Barangsiapa Yang Mendapat Petunjuk, Maka Sesungguhnya Dia Hanya Memperoleh Petunjuk Bagi Dirinya. Dan Barangsiapa Yang Sesat, Maka Katakanlah: sesungguhnya aku hanyalah termasuk orang-orang yang memberi peringatan. Firman Tuhan Qs(17)82: wa nunazzilu minal qur-aani maa huwa syifaa-uw wa rahmatul lil mu'miniina wa laa yaziiduzh zhaalimiina illaa khasaaraa. Artinya:
"dan kami turunkan qur'an untuk obat penyakit hati dan rahmat bagi orang beriman, bagi orang yang zalim akan bertambah kerugiannya."

Firman Tuhan: QS(17)85: 
"Wa yas-aluunaka 'anir ruuhi qulir ruuhu min amri rabbii wa maa uutiitum minal 'ilmi illaa qaliilaa.

Artinya:
"Kalau ada orang bertanya tentang Ruh, katakan Ruh itu urusan tuhan, dan tiada yang mengetahuinya melainkan sedikit sekali."

Dimana mendirikan shalat ? Di Baitullah.

Firman Tuhan QS(2)125: 
"Wa idz ja'alnal baita matsaabatal linnaasi wa amnaw wat takhidzuu mim maqaami Ibrahiima mushallaw wa' ahidnaa ilaa ibraahiima wa ismaa 'illa an thahiraa baitiya lith thaa-ifiina wal 'aakifiina warrukka'is sujuud."

Artinya: "Dan ingatlah ketika Kami menjadikan rumah itu Baitullah (bukan ka'bah), untuk pulang pergi manusia, dan tempat yang aman. dan ambil-lah sebahagian maqam ibrahim (bahagian lain itu baitullah) untuk tempat shalat. bersihkanlah rumahku untuk orang yang tawaf, i'tikaf, rukuk dan sujud."

Mukmin mendirikan shalat, wajib mengikut Rasul pada hakikat di Baitullah

Firman Tuhan: QS(24)56: 
"Wa aqiimush shalaata wa aatuz zakaata wa athii'ur rasuula la'allakum turhamuun."

Artinya:
“dan dirikanlah shalat, keluarkan zakat, ikut rasul, supaya kamu mendapat rahmat."

Siaspa yang shalat? adalah mukmin,

Firman Tuhan: QS(23)1-5: 
"Qad aflahal mu'minuun. Alladziina hum fii shalaatihim khaasyi'uun. Wal ladziina hum 'anil laghwi mu'ridhuun. Wal ladziina hum liz zakaati faa'iluun. Wal ladziina hum li furuujihim haafizhuun."

Artinya: "Sungguh menang pasti menang orang mukmin dalam shalat khusyuk dan tawaduk kepada Allah. 

Dan orang-orang yang berpaling dari perbuatan sia-sia. 

Dan orang-orang yang mengeluarkan zakat. 

Dan orang-orang yang menjaga kehormatannya."

Mukmin itu nama Ruh
Karena itu ketika dia disuruh sholat, "hayya 'alash shalah", 

Jawabnya: 
Bukan ana hadza shalah, tetapi La hawla wala quwwata illa billahil 'aliyyul aziim. artinya:
Shalat bukan ditujukan kepada manusia ataupun bukan kepada jasmaniah. karena mukmin itu adalah ruh, ruh itu nur atau cahaya, maka sudah barang tentu shalat itu berhakikat kepada tujuan hakikat, yaitu di Baitullah. itulah sebabnya kita jawab: la hawla wala quwwata illa billahil 'aliyyul aziim. Alamatnya atau tempat shalat artinya menempatkan tujuan niatnya, menempatkan hakikat di Baitullah pada ingatan, itulah yang dikenal dengan sebutan "taqwa", artinya:
terbit dari hati yang taqwa, fa innahaa min taqwal quluub, bukan dari hawa nafsu. maka niat itu perlu ditertibkan sebelum mengangkat takbir. Tujuan mendirikan shalat pada hakikat di Baitullah agar dapat "mencegah perbuatan keji dan mungkar", supaya dapat mempertahankan sifat siddiq amanah tabligh fathanah, supaya dapat menjaga secara konsisten kebersihan hati. firman tuhan: qs(87)14-15, "qad aflaha man tazakka, wa dzakarasma rabbihi fa shallaa." Atinya:
"beruntunglah orang yang mensucikan dirinya, dengan mengingat, lalu dia shalat." 


Demikian disampaikan. Wass wr wb. 
AR Yusuf Pembina JmI
Bekasi, 17-4-2020

Tidak ada komentar:

Posting Komentar