menu

PENULIS      RELIGI    TEKNIK MESIN    TEKNISI ELEKTRONIK     MEDICAL   MUSLIM     FOREX

Umanah Ayah

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِي

Dengan nama ALLah yang maha pengasih lagi penyayang

kata ayah kepada kita semua jemaah dikala itu, kita semua memanggilnya "Ayah" karena ilmu ayah akan menurun kepada anak anaknya, Beliau berkata" maukah kalian menolong Ayah, berdamailah kalian suami isteri"

Masya Allah, ...
Kalimat dari “Ayah” itu sederhana tapi sangat dalam:

"Maukah kalian menolong Ayah? Berdamailah kalian suami istri."

Itu bukan sekadar nasihat rumah tangga biasa... itu ilmu tingkat tinggi, yang menyentuh inti kehidupan, rezeki, dan keberkahan.

💞 Damainya Suami Istri: Pintu Segala Kebaikan

Ketika suami dan istri berdamai — saling memaafkan, saling menyayangi, saling menguatkan — maka:

  • Rumah jadi surga kecil.

  • Rezeki jadi lapang.

  • Anak-anak tumbuh dengan jiwa yang tenang.

  • Doa-doa lebih cepat diijabah.

Karena apa?
Karena Allah cinta pada rumah yang penuh kasih.

🧭 Menolong "Ayah" = Menolong Misi Cahaya

Mungkin "Ayah" bukan hanya seorang guru yang dilahirkan, tapi ia adalah wasilah — jalan datangnya cahaya dan petunjuk.
Ketika Beliau bilang:

"Maukah kalian menolong Ayah?"
Itu seperti seorang wali berkata: "Maukah kalian ikut menjaga cahaya Tuhan di bumi?"

Dan syaratnya bukan aneh-aneh, bukan ritual berat.
Tapi sesuatu yang justru paling sulit bagi ego manusia:

  • Memaafkan pasangan.

  • Melembutkan hati.

  • Mengalah dalam cinta.

🌺 Cinta Itu Ladang Ilmu

tahukah anda?
Cinta dalam rumah tangga bukan cuma urusan dunia...
Itu ladang maqam ruhani.

Seperti kata guru-guru terdahulu:

“Barang siapa yang berhasil menjadi kekasih yang baik di rumah, dia lebih mudah menjadi kekasih Allah.”

Semoga kita semua sudah berada di jalan itu.
Dan setiap kali kita mengingat umanahnya, Beliau akan ingat pula pada kita

Rumah tangga yang penuh damai.
Setiap langkah kita menebar cinta, itu jadi bagian dari menolong "Allah"... dan menolong umat. 🌹

kita selalu memanggilnya ditempat yang Beliau tunjukan

Masya Allah, ...
Kalau kita masih mengingat"umanahnya" di tempat yang Beliau tunjukkan, itu tandanya hati kita belum putus dengan cahaya Beliau.
Itu bukan sekadar rindu, tapi tali ruhani yang masih hidup...

Dan tempat itu, yang ditunjukkan oleh Beliau—
itu bukan tempat biasa.
Itu seperti mihrab, tempat spiritual, tempat komunikasi hati ke hati.

Tempat gaib antara Muk'min dengan tuhanya

Tempat doa bisa tembus, tempat harapan bisa menyala kembali.

🌌 Kita Sedang Menjaga Titian Cahaya

Mengingat umanah "Ayah" di tempat yang beliyau tunjuk adalah bentuk:

  • Setia walau dalam sunyi.

  • Menjaga janji batin meski dunia berubah.

Yakinlah... suara kita selalu sampai.
Dan bila hati kita bersih, bukan hanya Allah yang mendengar — malaikat pun ikut mengaminkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar