بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Kiranya perlu kita umat Islam
mempertimbangkan agar makna jihad yang sebenarnya tidaklah MENAKUTKAN seperti yang dipahami kebanyakan orang selama ini. Kenapa demikian? Kita WAJIB KEMBALI KEPADA TUJUAN DILAHIRKANNYA NABI MUHAMMAD SAW: "AKU DIBANGKITKAN UNTUK MEMPERBAIKI AKHLAK DAN BUDI MANUSIA, INNAMA BUISTU LI 'UTAMMIMA MAKARIMAL AKHLAQ" dan AKU TINGGALKAN DUA PUSAKA ABADI, QUR'AN DAN SUNNAHNYA, TAROKTU FIIKUM AMRAINI LAN TADHILLUU BIHIM KITAABALLAHI WA SUNNATA RASUULIHI." Yang menjadi perhatian kita justru terletak pada: Apa yang MERUSAK AKHLAK BUDI TERSEBUT? Dengan demikian makna jihad BUKANLAH sesuatu yang mesti ditakuti dan tidak perlu harus dibesar-besarkan dengan berbagai-bagai ilusi. Alangkah lebih baik kita pusatkan PERHATIAN kita kepada PENYEBAB KENAPA MANUSIA ITU BISA BERBUAT SESUATU PERBUATAN SEPERTI, MEMBUNUH, MERAMPOK, PEMBOHONG, PENDUSTA, yang DIMULAI DARI SYAKWA SANGKA, yang menimbulkan IRI, DENGKI, HASUT, FITNAH, TAMAK, LOBA, dan SOMBONG. TIDAK MUNGKIN PERANG BESAR SEPERTI PERANG UHUD, PERANG TABUK DAN PERANG BADAR TERJADI BEGITU SAJA, tanpa sebab yang semuanya justru BERSUMBER DARI KEJAHATAN HATI DAN PERBUATAN DIRI.
Kita perhatikan amanat Rasulullah SAW ketika Beliau memberikan 'TAUSIYAH WADA', yang berbunyi: "Alhamdulillahi nahmaduhu wanas ta'iinuhu wanastaghfiruhu wanatuubu ilaihi, wana'uuzu billahi min syuduuri anfusinaa wamin sayyi aati a'maalina, man yahdihiillahu falaa mudhillalah, waman yudhlil falaa Haadiyalah, wa ashadu allaa ilaaha illallah wahdahu laa syarikalah, wa ashadu anna muhammadan 'abduhu wa rosuuluh." Artinya: Segala PUJI bagi Allah, kami memujikan. Kami mohon ampun dan taubat kepadaMU, kami mohon perlindungan kepadaMU dari KEJAHATAN HATI DAN DARI PERBUATAN DIRI. Barang siapa yang mendapat petunjuk, tidak ada satu pun orang yang dapat menghentikannya. Begitupun sebaliknya."
Firman Tuhan QS(2)10:
"Fii quluubihim maradhun fazaada humullaahu maradhaw wa lahum 'adzaabun aliimum bi maa kaanuu yakdzibuun".
Artinya:
"Dalam hati mereka itu ada PENYAKIT, PENYAKIT SYAKWA SANGKA, IRI dan DENGKI kepada orang lain TANPA SEBAB. Bukannya Allah mengurangi, bahkan menambahnya dengan siksa yang pedih."
Firman Tuhan QS(114): "Qul a'uudzu bi rabbin naas. Malikin naas. Ilaahin naas. Min syarril wassuwaasil khannaas. Alladzii yuwaswisu fii shuduurin naas. Minal jinnati wan naas".
Artinya: "Katakanlah, Aku berlindung kepada Tuhan manusia, yang menguasai manusia, TUHAN manusia, DARI KEJAHATAN YANG MERAGU-RAGU DARI BISIKAN SYETAN YANG TERSEMBUNYI. YANG NEMBISIKKAN DALAM DADA MANUSIA, SEBANGSA JIN DAN MANUSIA"
1. Manusia itu UMAT YANG SATU, yang TIDAK MEMBEDAKAN BANGSA DAN BAHASANYA; DIJADIKAN DARI KEDUA IBU BAPAK; ADAM DARI TANAH, MANUSIA DARI ADAM; kejadian selanjutnya manusia dari setetes air mani melalui seorang laki-laki dan seorang perempuan, bersuku-suku, berpuak-puak, bermacam-macam umat, berlainan bahasa, GUNANYA untuk SALING KENAL-MENGENAL SATU SAMA LAIN (BUKAN UNTUK SALING BENCI MEMBENCI); dengan maksud: Al insan abdi ruh; MANUSIA ITU BUDAK RUH. Untuk mewujudkannya, maka Ruh DIURUS OLEH TUHANNYA. Rasanya mustahil di akal bila kemudian ciptaan Tuhan itu saling BENCI MEMBENCI, SALAH MENYALAH, SALING BERSELISIH, bahkan LEBIH KEJAM DARI BINATANG; sampai tega membunuh sesama manusia.
QS(49)13:
"Yaa ayyuhan naasu innaa khalaqnaakum min dzakariw wa untsaa wa ja'alnaakum syu'uubaw wa qabaa-ila Ii ta'aarafuu inna akramakum 'indallaahi atqaakum innallaaha 'aliimun khabiir."
Artinya:
"Hai sekalian manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya semulia-mulia kamu di sisi Allah ialah yang lebih taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti."
2. Lalu Allah menyempurnakan kejadian manusia, artinya MANUSIA ITU TIDAK SEMPURNA, ditiupkan Ruh, BARULAH KEMUDIAN DIA SEMPURNA. Melalui Ruh-lah, MANUSIA DAPAT BERPIKIR MELALUI OTAKNYA, MENDENGAR MELALUI TELINGANYA, MELIHAT MELALUI MATA, MENCIUM, BERKATA, MERASA MELALUI HIDUNG, MULUT DAN LIDAHNYA. Kapan PERAN RUH ITU DAPAT MENYEMPURNAKAN KEJADIAN MANUSIA? Apabila RUH ITU DI URUS Oleh tuhan.
QS(17)85:
"Wa yas-aluunaka 'anit ruuhi wulir ruuhi min amri robbii wa maa uutiitum minal 'ilmi illaa qaliilaa." Artinya:
"Apabila orang bertanya kepadamu tentang Ruh, katakan RUH ITU URUSAN TUHAN, dan tiada yang mengetahui nya kecuali sedikit sekali."
Ruh itu bernama Mukmin, Abdi fil qalbil mu'miniin, HAMBAKU DALAM HATI MEREKA NAMANYA MUKMIN; TIDAK LAKI-LAKI, TIDAK PEREMPUAN, ada dalam DADA LAKI-LAKI, ada dalam DADA PEREMPUAN; yang laki-laki perempuan itu adalah JASMANIAHNYA. Ternyata orang mukmin yang berada dalam setiap dada manusia dimana ada berada itu BERSAUDARA.
QS(49)10,
Orang Mukmin itu bersaudara, Innamal mu'minuuna Ikhwatun. Berdasarkan usul kejadian tersebut di atas, maka Allah mengingatkan melalui firmannya: bahwa SYAKWA SANGKA ITU DOSA, APALAGI MEMBUNUH! SYAKWA SANGKA SAJA HUKUMNYA DIINGATKAN OLEH TUHAN, MAUKAH KAMU MEMAKAN BANGKAI SAUDARAMU YANG TELAH MATI?
Firman Tuhan QS(49)11-12:
"Ya ayyuhal ladz'iina aamanuu laa yaskhar qaumum min qaumin 'asaa ay yakuunuu khairam minhum wa laa nisaaum min nisan-in 'asas ay yakunna khairamminhunna wa laa talmizuu anfusakum wa laa tanaabazuu bil alqaabi bi'sal ismul fusuuqu ba'dal iimaani wa mal lam yatub fa ulaa-ika humuzh zhaalimuun. Yaa ayyuhal ladziina aamanuj tabibuu katsiiram minazh zhanni inna ba'dhazhzhanni itsmuw wa laa tajassasuu wa laa yaghtab ba'dhukum ba'dhan a yuhibbu ahadukum ay ya'kula lahma akhiihi maitan fa karihtumuuhu wat taqullaaha innallaaha tawwaabur rahiim."
Artinya:
"(11) Hai sekalian orang-orang yang beriman, JANGANLAH SATU KAUM MENGOLOK-OLOKKAN KAUM YANG LAIN, BOLEH JADI MEREKA (kaum yang mengolok-olokkan itu) LEBIH BAIK DARI MEREKA (YANG MEPEROLOK-OLOKKAN), dan jangan (pula) perempuan-perempuan mengolok-olokkan perempuan-perempuan (yang lain), boleh jadi perempuan-perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang memperolok-olokkan), dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri, dan JANGANLAH KAMU PANGGIL-MEMANGGIL DENGAN GELAR-GELAR YANG BURUK, seburuk-buruk Nama (panggilan) ialah PANGGILAN FASIK SESUDAH BERIMAN. Dan BARANGSIAPA yang TIDAK BERTAUBAT, maka mereka itulah ORANG YANG ZALIM.
(12) Hai orang-orang yang beriman, JAUHILAH KEBANYAKAN PRASANGKA, sesungguhnya SEBAHAGIAN PRASANGKA itu adalah DOSA. Dan JANGANLAH KAMU MENCARI KEBURUKAN orang dan JANGANLAH sebahagian kamu MENGGUNJING atas sebahagian yang lain. Adakah DI ANATARA KAMU MEMAKAN BANGKAI SAUDARA KAMU SENDIRI yang mati? Maka kamu membencikannya. Dan BERTAQWALAH KEPADA ALLAH. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang." 3. Dasar berikutnya adalah: "SATU ORANG KAMU BUNUH, SAMA DENGAN MEMBUNUH SEMUA ORANG; SATU ORANG KAMU BENCI SAMA DENGAN MEMBENCI SEMUA ORANG. SATU ORANG KAMU BERBUAT BAIK, SAMA DENGAN BERBUAT BAIK KEPADA SEMUA ORANG; SATU ORANG KAMU BERBUAT JAHAT, SAMA DENGAN BERBUAT JAHAT KEPADA SEMUA ORANG."
Firman Tuhan QS(5)32:
"Min ajli dzaalika katabnaa 'alaa banii israa-iila annahuu man qatala nafsam bi ghairi nafsin au fasaadin fil ardhi fa ka annamaa qatalan naasa jamii'aw wa man ahyaahaa fa ka annamaa ahyan naasa jamii'aw wa la qad jaa-at-hum rusulunaa bii bayyinaati tsumma inna katsiiram minhum ba'da dzaalika fil ardhi la musrifuun" Artinya: "Karena itu Kami tetapkan kepada Bani israil bahwa YANG MEMBUNUH SEORANG MANUSIA bukan karena hukuman pembunuhan, atau karena membuat bencana di bumi, maka SEAKAN-AKAN DIA TELAH MEMBUNUH MANUSIA SELURUHNYA. Dan barangsiapa yang MEMELIHARA KEHIDUPAN SEORANG MANUSIA, maka seolah-olah DIA telah MEMELIHARA KEHIDUPAN MANUSIA SELURUHNYA. Dan sesungguhnya TELAH DATANG RASUL-RASUL KAMI kepada mereka dengan (membawa) keterangan-keterangan, kemudian sesungguhnya banyak di antara mereka sesudah itu melampaui batas di bumi."
Firman Tuhan QS(4)92-93:
"Wa maa kaana lil mu'minin ay yaqtula mu'minan illaa khatha-aw wa man qatala mu'minan khatha-an fa tahriiru raqabatim mu'minatiw wa diyatum musallamatun ilaa ahlihii illaa ay yashshaddaqquu fa in kaana min qaumin 'aduwwil lakum wa huwa mu'minun fa tahriiru raqabatim mu'minatin fa mal lam yajid fa shiyaamu syahraini mutataabi'aini taubatam minallaahi wa kaanallaahu 'aliiman hakiima. Wa may yaqtul mu'minam muta'ammidan fa jazaa-uhuu jahannamu khaalidan fiihaa wa ghadhiballaahu 'alaihi wa la'anahuu wa 'adda lahuu 'adzaaban 'azhiimaa."
Artinya:
"Dan tidak patut bagi seorangmukmin membunuh seorang mukmin (lainnya), kecuali karena tersalah, dan barangsiapa membunuh mukmin karena tersalah, maka (hendaklah) dia memerdekakan seorang budak yang beriman serta membayar diyat yang diserahkankepada keluarganya (yang terbunuh), kecuali kalau mereka bersedekah (membebaskan dari diyat). Jika yang terbunuh itu dari kaum yangmenjadimusuhmu, padahal diamukmin maka memerdekakan seorang yang mukmin. Dan jika dia yang terbunuh dari kaum kafir yang ada perjanjian antara kamu dan mereka, maka hendaklah si pembunuh membayar diyat yang diserahkan kepada kepada keluarganya dan memerdekakan seorang budak yang yang beriman. Maka barangsiapa tidak memperolehnya hendaklah dia berpuasa dua bulan berturut-turut sebagai penerimaan taubat dari Allah. Dan Allah adalah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya adalah jahannam, kekal dia di dalamnya dan Allah murka atasnya dan melaknatnya serta menyediakan azab yang berat."
4. Selaras dengan tujuan dilahirkannya Muhammad tadi, yang justru dicapai adalah KEBERSIHAN HATI; JAUH DARI SYAKWA SANGKA, JAUH DARI IRI, DENGKI, HASUT, FITNAH, TAMAK, LOBA DAN SOMBONG.
Firman Tuhan QS(87)14-15:
Qad aflaha man tazakka. Wa dzakarasma rabbihii fa shallaa.
Artinya:
Sungguh beruntung orang-orang yang MENSUCIKAN DIRInya dengan MENGINGAT TUHANnya dan MENDIRIKAN SHOLAT.
5. Sebaik-baik bekal menghadap Allah adalah TAQWA; artinya sesuatu yang akan dimulai itu mesti BERMUARA DARI HATI YANG BERSIH, YANG SUCI, YANG BERLANDASKAN KEPADA SIDDIQ AMANAH TABLIGH FATHONAH dengan NIAT DAN TERTIB.
Firman Tuhan QS(3)133:
Wa saari'uu ilaa maghfiratim mir rabbikum wa jannatin 'ardhuhas samaawaatu wal ardhu u'iddat lil muttaqiin.
Artinya:
Dan bersegeralah kamu kepada AMPUNAN DARI TUHANMU dan SURGA yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi ORANG-ORANG YANG BERTAQWA.
Firman Tuhan QS(2)197:
Alhajju asyhurum ma'luumaatun fa man faradha fiihinnal hajja fa laa rafatsa wa laa fusuuqa wa laa jidaala fil hajji wa maa taf'aluu min khairiy ya'lamhullaahu wa tazawwaduu fa inna khairaz zaadit taqwaa wat taquuni yaa ulil albaab.
Artinya:
Haji itu dalam beberapa bulan yang tertentu ; sebab itu barangsiapa yang telah menetapkan niatnya dalam bulan itu menjalankan haji, maka tidak boleh berhubungan suami-isteri, dan tidak berlaku jahat, dan tidak bertengkar dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. DAN BERBEKAL-LAH MAKA SESUNGGUHNYA SEBAIK-BAIK BEKAL ADALAH TAQWA, DAN BERTAQWALAH KEPADAKU, HAI ORANG-ORANG YANG BERPIKIR.
Itulah kelebihannya orang yang BERTAQWA KEPADA ALLAH DAN RASULNYA, sebab ORANG SABAR SERTA ALLAH, ORANG TAQWA MENDAPAT PETUNJUK.
Firman Tuhan QS(3)102-103:
(102) Yaa ayyuhal ladziina aamanut taqullaaha haqq tuqaatihi wa laa tamuutunna illaa wa antum muslimuun.
(103) Wa'tashimuu bi hablillaahi jamii'aw wa laa tafarraquu wadz kuruu ni'matallaahi 'alaikum idz kuntum a'daa-an fa allafa baina quluubikum fa ashbahtum bi ni'matihii ikhwaanaa wa kuntum 'alaa syafaa hufratim minan naari fa anqadzakum minhaa ka dzadika yubayyinullaahu lakum aayaatihii laallakum tahtaduun.
Artinya:
102. Hai orang-orang yang beriman, BERTAQWALAH KEPADA ALLAH DENGAN SEBENAR-BENAR TAQWA dan janganlah kamu mati melainkan dalam keadaan selamat.
103. Dan berpegang teguhlah kamu sekalian dengan tali Allah dan JANGANLAH KAMU BERCERAI BERAI, dan INGAT NIKMAT ALLAH ATAS KAMU, ketika kamu dahulu bermusuh-musuhan, maka Allah menjinakkan hati kamu, lalu jadilah kamu DENGAN NIKMAT ALLAH ITU orang yang bersaudara, padahal dahulunya kamu berada di tepi jurang neraka, maka Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Alah menerangkan kepadamu ayat-ayat agar kamu mendapat petunjuk.
6. Dengan KEWAJIBAN MENDIRIKAN SHOLAT, IKUT RASUL, ALAMATNYA DI BAITULLAH, ADALAH SUATU KEWAJIBAN SETIAP UMAT ISLAM UNTUK TIDAK MENAFSIRKAN KATA-KATA JIHAD ITU kepada PANDANGAN yang NEGATIF. Bahkan yang diharapkan Allah dari kelahirannya Nabi Muhammad itu, agar manusia senantiasa dapat MENCIPTAKAN HUBUNGAN KASIH SAYANG SECARA BERKEPATUTAN, artinya saling hormat-menghormati, harga-menghargai; YANG TUA DIMULIAKAN, YANG SAMA BESAR DIHORMATI, YANG KECIL DIKASIHI. Oleh karena itu sepertinya pandangan terhadap makna jihad, lebih baik, diambil dari usul-asal timbulnya kejahatan yang bermula dari KEJAHATAN HATI DAN PERBUATAN DIRI. Dalam firman Tuhan yang tercantum dalam Kitab Qur'an, memang ada kata-kata: "KERAS TERHADAP ORANG KAFIR". TAPI, janganlah cepat-cepat MELIHAT KEPADA ORANG LAIN. Lihat kepada diri kita masing-masing, seperti dalam
firman Tuhan QS(64)2:
Huwal ladzii khalaqakum fa minkum kaafiruw wa minkum mu'minuw wallaahu bi-maa ta'maluuna bashiir".
Artinya:
DIA YANG MENJADIKAN KAMU, diantaramu ADA YANG KAFIR DAN ADA YANG MUKMIN.
KAFIR, bahasa arab; bahasa kita ENGKAR. Coba kita perhatikan dan kita dengar SUARA HATI, ADA APA TIDAK SUBSTANSI KEKAFIRAN ITU? Unsur kekafiran itu berasal dari keturunan kedua ibu bapak, dia bersifat HAWA NAFSU, yang diterangkan dalam Qur'an sebagai NAFSU LAWWAMAH dan NAFSU AMARAH.
Firman Tuhan QS(75)2:
Wa laa uqsimu bin nafsil lawwaamah. Artinya:
dan Aku bersumpah dengan jiwa yang menegor diri
Firman Tuhan QS(12)53:
Wa maa ubarri-u nafsii innan nafsa la ammaaratum bis suu-i illaa maa rahima rabbi inna rabbi ghafuurur rahiim.
Artinya:
Dan aku tidak membebaskan diriku (berbuat kesalahan), sesungguhnya NAFSU itu MENYURUH KEPADA KEJAHATAN kecuali siapa yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Terdengarnya suara ke-engkaran itu atau kekafiran itu karena adanya Ruh atau Mukmin yang bersifat SIDDIQ AMANAH TABLIGH FATHONAH. Hawa nafsu itu dikatakan YANG BATHIL. YANG MUKMIN itu dikatakan yang HAQ atau yang BENAR. Oleh karena itu, tidak mungkin begitu saja terjadi perang Uhud, perang Tabuk, dan perang Badar, KALAU BUKAN BERSUMBER DARI SUBSTANSI KEKAFIRAN ITU. Maka kata-kata JIHAD sangat korelasi dengan adanya SUBSTANSI KEKAFIRAN tadi, yang dapat MENDORONG SETIAP MANUSIA MENJADI DENDAM, BENCI, MARAH, bahkan lebih KEJAM dari binatang. SIAPA YANG KAFIR ITU? Dikatakan oleh Tuhan, MANUSIA ITU KAFIR KEPADA TUHANNYA, BERSIFAT KELUH KESAH, SUKA MENANTANG, BILA DIA MENDERITA, BERPUTUS ASA, BILA DIA KAYA DIA KIKIR.
Firman Tuhan QS(100)6: "Innal insaana li rabbihii la kanuud", SESUNGGUHNYA MANUSIA itu KAFIR atau ENGKAR kepada Tuhannya.
Firman Tuhan QS(70)19-20:
"Innal insaana khuliqa haluu'aa. Idzaa massahusy syarru jazuu'aa.
" Artinya:
"Sesungguhnya manusiabersifat keluh kesah, lagi kikir.Apabila ia ditimpa kesusahan, (maka) ia berkeluh kesah."
Tidak dapat kita membantahnya bahwa TERASA ADANYA sifat itu pada MASING-MASING DIRI MANUSIA. Itulah sebabnya TUHAN mengingatkan: KENAPA ENGKAU MENYURUH MANUSIA BERBUAT KEBAJIKAN, ENGKAU LUPA DIRI ENGKAU SENDIRI, SEDANG ENGKAU MEMBACA KITAB TUHAN; ADAKAH TIDAK ENGKAU BERAKAL? Oleh karena ketidaktahuan TENTANG RAHASIA DIRI-lah, maka kita senantiasa SUKA MENYALAH ORANG LAIN. TIDAK MAU DISALAH, TIDAK MAU MENERIMA NASEHAT ORANG LAIN; bahkan nasehat orang lain itu DIANGGAP CERCAAN. HENDAKNYA NASEHAT ITU DIPERHATIKAN, karena NASEHAT ITU KASIHAN KAWAN.
Hendaknya kita jangan terperangkap kepada sifat:
- PANTANG KELINTASAN (TIDAK MAUK KELINTASAN),
- PANTANG KERENDAHAN (TIDAK MAU KERENDAHAN),
- PANTANG KEKURANGAN (TIDAK MAU KEKURANGAN),
- PANTANG KEKALAHAN (TIDAK MAU KALAH).
Firman Tuhan QS(48)29: "Muhammadur rasuulullaahi wal ladziina ma'ahu asyiddaa-u 'alal kuffari ruhamaa-u bainahum taraahum rukka'an sujjaday yabtaghuuna fadhlam minallaahi wa ridhwaanan siimaahum fii wujuuhihim min atsaris sujuudi dzaalika matsaluhum fit tauraati wa matsaluhum fil injiili ka zar'in akhraja syath-ahuu fa aazaarahuu fas taghlazha fas tawaa 'alaa suuqihii yu'jubiz zurraa'a libyaghiizha aamanu wa 'amilish shaalohaati minhum maghfirataw wa ajran 'azhiima".
Artinya:
"Muhammad itu pesuruh Allah, ORANG YANG BESERTANYA KERAS TERHADAP ORANG KAFIR, SAYANG MENYAYANG SATU SAMA LAIN, ketika dia sujud TAMPAK DI WAJAHNYA (BUKAN DI KENING/DAHINYA). Demikianlah perumpamaan mereka, dalam Taurat, sedang perumpamaannya di dalam Injil adalah seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya, lalu bertambah kuat dan besar, tegak lurus pada batangnya, menjadikan orang-orang kafir marah kepada mereka, Allah telah menjanjikan kepada orang-orang beriman dan beramal saleh dari mereka ampunan dan pahala yang besar."
KARENA WAJAHNYA BERSERI-SERI, DI SAAT DIA SHOLAT DIA MELIHAT TUHANNYA,
QS(75)22
"Wujuuhuy yauma-idzin naadhirah. Ilaa rabbijaa naazhirah." Wajah wajah (orang orang mukmin) pada hari itu berseri seri
Quran 75:23
Ila rabbiha nathiratun Kepada Tuhannyalah mereka melihat. Berdasarkan maksud firman Tuhan
QS(48)29 di atas:
"MUNGKINKAH orang-orang yang MENGIKUT RASUL, KERAS terhadap orang kafir yang DITERJEMAHKAN SEBAGAI SUATU JIHAD terhadap ORANG LAIN?" Sedangkan DI LAIN PIHAK, disuruh MENGHUBUNGKAN KASIH SAYANG SATU SAMA LAIN.
Firman Tuhan QS(29)45:
"Utlu maa uuhiya ilaika minal kitaabi wa aqimish shalaata innash shalaata tanhaa 'anil fahsyaa-i wal munkari wa la dzikrullaahi akbaru wallaahu ya'lamu maa tashna'uun."
Artinya:
"Bacakanlah Hai MUHAMMAD APA-APA YANG ENGKAU WAHYUKAN DARIPADA KITAB dan DIRIKANLAH SHOLAT, sesungguhnya SHOLAT MENCEGAH DARI PERBUATAN KEJI DAN MUNGKAR dan sungguh Allah mengingat lebih besar. Dan Allah mengetahui apa-apa yang kamu kerjakan."
ORANG-ORANG YANG BESERTANYA yang dimaksud di dalam firman di atas lain tidak ADALAH MUKMIN DALAM SHOLAT MENGIKUT RASUL DI BAITULLAH yang TIDAK ADA TOLERANSI TERHADAP SIFAT KEKAFIRAN ITU. Mereka TIDAK MAU LAGI MEMUPUK SUARA KEBENCIAN, SUARA DENDAM, SUARA IRI DENGKI, HASUT FITNAH, SYAKWA SANGKA. Itulah JIHAD ATAU PERJUANGAN YANG DIKEHENDAKI OLEH ALLAH DAN RASULNYA, yang disebut sebagai JIHADUL AKBAR. A'da aduwwika nafsu kallati baina jambaika. Musuh yang paling perlu kamu LAWAN adalah MUSUH YANG ADA PADA TUBUHMU, yakni SEBANGSA HAWA NAFSU DUNIA SYETAN. Mereka yang telah berhasil menghadapi JIHAD YANG BESAR ITU TERHADAP DIRINYA; kita akan menjumpai dari perilaku mereka seperti: dia SANTUN, TAWADUK KEPADA ALLAH, RENDAH HATI, SAYANG MENYAYANG, saling TOLONG MENOLONG, JAUH DARI SIFAT SYAKWA SANGKA DAN RAGU.
Firman Tuhan QS(9)73:
"Yaa ayyuhan nabiyyu jaahidil kuffaara wa munaafiqiina wagh luzh 'alaihim wa ma'waahum jahannamu wa bi'sal mashiir."
Artinya:
"Hai Nabi, BERJIHADLAH MELAWAN KEKAFIRAN DAN ORANG MUNAFIK, DAN BERSIKAP KERAS TERHADAP MEREKA. Dan tempat mereka di neraka JAHANNAM, dan itulah tempat kembali yang paling buruk."
Firman Tuhan QS(61)9-13:
(9)"Huwal ladzii arsala rasuulahuu bil hudaa wa diinil haqqi li yuzh-hirahuu 'alaD diini kullihii wa lau karihal musyrikuun.
(10) Yaa ayyuhal ladziina aamanuu hal adullukum 'alaa tijaaratin tunjiikum min 'adzaabin aliim.
(11) Tuminuuna billaahi wa rasuulihii wa tujaahiduuna fii sabiilillaahi bii amwaalikum wa anfusikum dzaalikum khairul lakum in kuntum ta'lamuun.
(12) Yaghfir lakum dzunuubakum wa yudkhilkum jannaatin tajrii min tahtihal anhaaru wa masaakina thayyibatan fii jannaati 'adnin dzaalikal fauzul 'azhiim.
(13) Wa ukhraa tuhibbuunahaa nashrum minallaahi wa fat-hun qariibuw wa basysyiril mu'miniin." Artinya:
(9)"Dianya Allah mengutus SEORANG RASUL, DENGAN MEMBAWA PETUNJUK DAN AGAMA YANG BENAR, yang MENGALAHKAN AGAMA-AGAMA YANG LAIN, WALAUPUN BENCI ORANG MUSYRIK ITU.
(10) Hai ORANG YANG BERIMAN, MAUKAH KU KABARKAN KEPADAMU SUATU PERDAGANGAN YANG MEMBEBASKAN KAMU DARI AZAB YANG PEDIH?
(11) PERCAYALAH KAMU KEPADA ALLAH DAN RASULNYA DAN BERJIHAD (BUKAN BERPERANG, TETAPI JIHAD MELAWAN HAWA NAFSU) PADA JALAN ALLAH DENGAN HARTAMU DAN DIRIMU. Demikian itu lebih baik jika kamu mengetahui,
(12) niscaya Dia mengampuni dosa-dosa kamu, dan Dia memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir sungai di bawah pohon yang indah dan tempat tinggal yang sebaik-baiknya surga 'Adn. Itulah keberuntungan yang besar.
(13) dan yang lain kamu menyukainya yaitu pertolongan Allah dan kemenangan yang besar. Dan berilah kabar gembira kepada orang mukmin."
MARI KITA KUTIP BEBERAPA HADITS RASULULLAH MENGENAI HAL-HAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN JIHAD: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda sewaktu pulang dari perang Tabuk,
"Roja'naa minal jihaadil ashghori ilaal jihaadil akbari. Qaaluu wamaal jihaadul akbaru, qaala jihadul qalbi." Artinya:
"KITA TELAH KEMBALI DARI JIHAD KECIL, MENUJU JIHAD YANG LEBIH BESAR.” Mereka berkata, “
APAKAH JIHAD YANG LEBIH BESAR ITU?”
Beliau menjawab, “JIHAD HATI.” (HR. Al-Baihaqi dalam Az-Zuhd (384) dan Al-Khathib Al-Baghdadi dalam Tarikh Baghdad (Bab Al-Wawi/Dzikr Al-Asma` Al-Mufradah) dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu 'Anhuma. Al-Mizzi dalam Tahdzib Al-Kamal (biografi Ibrahim bin Abi Ablah Al-Adawi/210) dan Ibnu Asakir dalam Tarikh Dimasyq (biografi Ibrahim bin Abi Ablah); dari Ibrahim bin Abi Ablah. Imam As-Suyuthi mengatakan, “Diriwayatkan Ad-Dailami, Al-Baihaqi dalam Az-Zuhd, dan Al-Khathib.”[Jami’ Al-Ahadits (15164)]. Dalam riwayat Al-Khathib disebutkan, bahwa ketika Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dan para sahabat baru saja dari suatu peperangan, BELIAU BERSABDA, "Qadimtum khaira maqdam minal jihaadil ashgari ilaal jihaadil akbari. Qaaluu wa mal jihaadul akbaru, qaala: Mujaahadatul 'abdi hawaahu." Artinya: "Kalian TELAH KEMBALI KE TEMPAT KEDATANGAN TERBAIK, DARI JIHAD YANG LEBIH KECIL MENUJU JIHAD YANG LEBIH BESAR.” Para sahabat berkata, “APAKAH JIHAD YANG LEBIH BESAR ITU YA RASULULLAH? Nabi bersabda, “JIHAD SEORANG HAMBA MELAWAN HAWA NAFSUNYA.”
1. Bahwa benarlah, MAKNA JIHAD tersebut BUKANLAH SESUATU YANG MENAKUTKAN atau yang MENGERIKAN, justru jihad itu LEBIH MENAKUTKAN, BILA KITA TIDAK MENGETAHUI BAHWA JIHAD YANG UTAMA tersebut ADALAH tertuju kepada HAWA NAFSU yang BERGELORA di DALAM HATI MANUSIA. Itulah yang dikenal dengan : "Kita baru kembali dari JIHAD KECIL MENUJU JIHAD BESAR yaitu MENGHADAPAI HAWA NAFSU yang tidak pernah berpisah dengan kita. Dimana kita berada, dia ikut serta."
2. Mereka yang BERHASIL MENGAMALKANNYA, mereka itulah yang telah BERJIHAD MELAWAN SUBSTANSI KEKAFIRAN tadi.
3. Kedudukan mereka itu sama dengan kedudukan PARA AULIYA DAN AMBIYA, SIDDIQI, SYUHADA, DAN ORANG-ORANG YANG SALEH, KARENA ALLAH TELAH MEMBERIKAN NIKMAT ATAU RASA YANG BERSIH atau SUCI. Di AKHIRAT KEKAL SELAMA-LAMANYA BERSAMA ALLAH DAN RASULNYA. QS(4)69.
4. Karenanya : JAUHILAH SIFAT SYAKWA SANGKA/PURBA SANGKA/BURUK SANGKA; itu adalah DOSA : "MAUKAH KAMU MEMAKAN BANGKAI SAUDARAMU YANG TELAH MATI?" Apalah lagi "MEMBUNUH" : SATU ORANG KAMU BUNUH, SAMA DENGAN MEMBUNUH SEMUA ORANG. SATU ORANG KAMU BENCI, SAMA DENGAN MEMBENCI SEMUA ORANG; SATU ORANG KAMU BERBUAT BAIK, SAMA DENGAN BERBUAT BAIK KEPADA SEMUA ORANG; "SUNGGUH SYETAN ADALAH MUSUHMU YANG NYATA."
5. Peliharalah KESUCIAN HATI, DIRIKANLAH SHOLAT, KELUARKANLAH ZAKAT, INGATLAH ALLAH dan RASULNYA; HUBUNGKAN KASIH SAYANG ANTARA KAMU SESAMA KAMU; BERBUAT BAIKLAH ANTARA KAMU SESAMA KAMU, sebagaimana ALLAH BERBUAT BAIK kepada kamu; BERBUAT BAIKLAH kepada KEDUA IBU BAPAKMU, JANGAN KAMU KERASKAN SUARA KAMU DIHADAPANNYA; BERKATALAH kepadanya dengan PERKATAAN YANG MULIA, RENDAHKANLAH DIRIMU terhadap keduanya DENGAN PENUH KASIH SAYANG; IBU YANG TELAH MENGANDUNG KAMU DALAM KEADAAN LEMAH DAN MAKIN LEMAH, MENYUSUKANMU, dan MENYAPIHMU SELAMA dua tahun; "RENDAHKAN SAYAPMU, BERHINA DIRI DAN JANGAN SOMBONG KEPADA ORANG YANG BERIMAN."
6. Dari Annas r.a., Rasulullah SAW bersabda: TIGA PERKARA APABILA DIMILIKI SESEORANG AKAN MEMPEROLEH KELEZATAN DALAM KEHIDUPANNYA:
(1) Mencintai Allah melebih dari segala-galanya (TENTU WAJIB IKUT RASUL, QS(3)31);
Tidak ada komentar:
Posting Komentar