TINJAUAN
Sebagaimana kita ketahui, pada bulan Ramadhan TERBUKA PINTU SURGA, tertutup PINTU NERAKA, TERBELENGGU SYETAN. Hal ini memberikan makna kepada kita, seandainya syetan tidak terbelenggu, tentu pintu surga tidak terbuka dan pintu neraka tidak terkunci.
Perhatikan hadits di bawah ini:
RAJABU SYAHRULLAH, WA SYA'BAN SYAHRI, WA RAMADHAN SYAHRU UMMATI,
ARTINYA "RAJAB ITU BULAN ALLAH, SYA'BAN ITU BULANKU KATA MUHAMMAD, RAMADHAN ITU BULAN UMATKU".
Kenapa Ramadhan itu dikatakan bulan umat Muhammad ?
Hadits Rasulullah yang dirawikan Abu Hurairah:
"Idzaa jaa-a romadhaanu futtihat abwaabul jannatu wa ghulliqot abwaabunnaari wa shufidat asysyayaathiinu."
Artinya: "Apabila DATANG BULAN RAMADHAN, TERBUKA SEMUA PINTU SURGA, TERKUNCI PINTU JAHANNAM, DAN DIBELENGGU SYETAN."
Artinya kita belum menjumpai bulan Ramadhan, tapi baru mengidam-idamkan menyambut bulan Ramadhan, dimana di dalam 10 hari menjelang tiba nya bulan Ramadhan, di waktu itulah SUDAH DIBUKA PINTU SURGA SEMUANYA, TENTU BAGI ORANG YANG BERIMAN DAN BERTAQWA KEPADA ALLAH DAN RASULNYA.
Dengan perkataan lain, Al Imanu, aqdun bil qalbi, Wa iqrarun bil lisani, wa amalun bil arkani.
Artinya iman itu (kepercayaan Allah) termaktub atau TERSIMPAN DALAM HATI, DIIKRAR ATAU DIKATA DENGAN LIDAH, DIAMAL DENGAN ANGGOTA.
Apa yang menyebabkan terjadinya pertentangan niat yang di dalam hati dengan yang diikrarkan dengan lidah dan yang diamal dengan anggota?
Berkata Rasulullah SAW: dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda,
"Idza dakhola syahru romadhona futihat abwabu assamaai wa ghulliqot abwabul jahannamu wa sulsilat asy-syayatin."
Artinya: "Apabila TIBA BULAN RAMADHAN, ARTINYA SUDAH MASUK BULAN RAMADHAN (kita mulai berpuasa) dibuka pintu langit, di kunci pintu neraka, DAN DIBELENGGU SYETAN."
II. TELAAHAN
Ramadhan itu bulan ummat Muhammad, artinya apabila umat Muhammad belum mengenal syetan dan belum mengetahui cara membelenggu syetan, sudah barang tentu tujuan berpuasa tidak tercapai.
Tujuan puasa adalah TAQWA.
Firman Tuhan QS(2)183:
"Yaa ayyuhal ladziina aamanuu kutiba 'alaikumush shiyaamu kamaa kutiba 'alalladziina min qablikum la'allakum tattaquun."
Artinya "Hai orang yang beriman, DIWAJIBKAN ATAS KAMU BERPUASA, sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, SUPAYA KAMU BERTAQWA."
Bagaimana menciptakan ketaqwaan ?
Apa hubungannya ketaqwaan itu dengan dibelenggunya syetan ?
Firman Tuhan QS(2)2 "Dzaalikal kitaabu laa raiba fiihi hudal lil muttaqiin."
Artinya "TIDAK SAK DAN RAGU PADANYA ITU KITAB (KITAB YANG ADA DALAM DADA KITA), PETUNJUK BAGI ORANG TAQWA."
Siapa yang membawa petunjuk ?
Firman Tuhan QS(9)33, QS(61)9:
“Huwal-ladzii arsala rasuulahu bil huda wadiinil haqqi liyuzhhirahu 'aladdiini kullihi walau karihal musyrikuun(a).”
Artinya “Dianya Allah yang mengutus SEIRANG RASUL yang MEMBAWA PETUNJUK DAN AGAMA YANG BENAR, yang mengalahkan agama-agama lain, walaupun benci orang musyrik itu.”
Firman Tuhan QS(48)28: “Huwal-ladzii arsala rasuulahu bil huda wadiinil haqqi liyuzhhirahu 'aladdiini kullihi wakafa billahi syahiidan.”
Artinya: “Dianya Allah yang mengutus SEIRANG RASUL yang MEMBAWA PETUNJUK DAN AGAMA YANG BENAR, yang mengalahkan agama-agama lain, cukuplah Allah menjadi saksi.“
Dimana lahirnya petunjuk ?
Firman Tuhan: QS(3)96-97:
"Inna awwala baitiw wudhi'a lin naasi lal ladzii bi bakkata mubaarakaw wa hudal lil aalamiin. Fiihi aayaatum bayyinaatum maqaamu ibraahiima wa man dakhalahuu kaana aaminaw wa lillaahi 'alan naasi hijjul baiti manis tathaa'a ilaihi sabiilaw wa man kafara fa innallaaha ghaniwun 'anil aalamiin..”
"Sesungguhnya inilah mula-mula RUMAH (BAITULLAH DI MAKKAH, BELUM ADA RUMAH DI PERMUKAAN BUMI INI, termasuk MASJIDIL AQSA, karena itu dibangun di zaman Nabi Sulaiman),
YANG AKU NYATAKAN BAGI MANUSIA, BERKAT UNTUK IBADAH (artinya ibadah yang dilakukan Umat Muhammad, akan MEMPUNYAI NILAI HAKIKAT, bila MENGETAHUI setiap ber- ibadahnya, MENGHADAP KIBLAT, INGATANNYA ADA DI BAITULLAH), PETUNJUK SEISI ALAM (BUKAN BAGI ALAM, TETAPI ALAM INSAN, yaitu "RUH" yang bersemayam di dalam dada).
Tanda yang nyata adalah "Maqam Ibrahim" (bekas pijaknya Ibrahim menbangun Ka'bah, "MAQAM TAUHID" PADA HAKIKATNYA, artinya TEMPAT KITA BERTAUHID KEPADA ALLAH DAN RASULNYA),
dan barangsiapa yang masuk ke dalamnya, maka aman dia dari azabKu dunia dan akhirat....”
Tentu terlebih dahulu kita wajib mengetahui mana kitab, yang dapat mengetahui adanya keragu-raguan di dalam diri setiap manusia yang seyogyanya berasal dari bisikan syetan tadi. Orang taqwa adalah fa-innahaa min taqwaa alquluubi, bila perbuatan itu terbit dari hati, yang dalam hati itulah yang taqwa, itulah Ruh, itulah Kitab. Setiap diri kita sadar kita sedang mencatat yang ragu, yang mencatat itu adalah Kitab, kitab itu adalah Ruh, dan Ruh itu adalah Iman.
Firman Tuhan: QS(42)52:
“Waka dzaalika auhainaa ilaika ruuham min amrinaa maa kunta tadrii mal kitaabu wall al iimaanu walaakin ja’alnaahu nuuran nahdii bihii man nasyaa-u min ‘ibaadinaa wa innaka la tahdii ilaa shiraatim mustaqiim."
Artinya: "Dan demikianlah Kami WAHYUKAN KEPADA RUH dengan perintah kami. Engkau (sebelumnya) TIDAK MENGERTI APA KITAB dan APA IMAN. Tetapi, Kami menjadikan KITAB itu CAHAYA atau NUR. (jadi RUH, IMAN, KITAB itu adalah NUR atau CAHAYA). Melalui kitab itu, Kami memberikan petunjuk kepada orang-orang yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya ALLAH menunjuki kepada jalan yang lurus."
Bagaimana supaya tidak ragu dan orang taqwa itu mendapat petunjuk ? Kuncinya terletak pada SHALAT.
Firman Tuhan: QS(2)3:
"Alladziina yu'minuuna bil ghaibi wa yuqiimuunash shalaata wa mim maa razaqnaahum yunfiquun."
Artinya: "(yaitu) mereka yang beriman dengan yang ghaib-ghaib, dan diri mereka itu shalat, dan menafkahkan sebagian rejeki, yang Kami anugerahkan kepada mereka,”
Yang Iman itu Ghaib, Iman itu adalah Ruh, ruh itu adalah Nur, berada di setiap diri manusia. Dia bil ghaibi, dia dengan yang ghaib-ghaib. Karena itu dirikanlah shalat. Sedangkan shalat adalah mukmin, mukmin nama ruh, abdi fil qalbil mu’miniin. Di saat mendirikan shalat, wajib mengikut Rasul di Baitullah. Itulah yang mampu MEMBELENGGU SYETAN, YANG DAPAT MENGUNCI PINTU NERAKA DAN YANG DAPAT MEMBUKA PINTU SURGA.
III. Mengenal Bisikan Syetan
Firman Tuhan: QS(12)5:
إِنَّ الشَّيْطَانَ لِلإِنسَانِ عَدُوٌّ مُّبِينٌ ٥-
“.....innasy-syaithaana lila-insaani 'aduu-wun mubiinun.”
“Sungguh, syetan itu MUSUHMU yang nyata.”
Firman Tuhan: QS(17)53:
إِنَّ الشَّيْطَانَ كَانَ لِلإِنْسَانِ عَدُوّاً مُّبِيناً -٥٣-
“....innasy-syaithaana kaana lila-insaani 'aduu-wan mubiinan.”
Artinya: “Sungguh, syetan adalah musuh yang nyata bagi manusia.”
Firman Tuhan: QS(35)6:
إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوّاً -٦-
“Innasy-syaithaana lakum 'aduu-wun faattakhidzuuhu 'aduu-wan ....”
“Sungguh, syetan itu musuh bagimu, maka perlakukanlah ia sebagai musuh....”
Firnan Tuhan: QS(36)60:
أَلَمْ أَعْهَدْ إِلَيْكُمْ يَا بَنِي آدَمَ أَن لَّا تَعْبُدُوا الشَّيْطَانَ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ -٦٠-
“Alam a'had ilaikum yaa banii aadama an laa ta'buduusy-syaithaana innahu lakum 'aduu-wun mubiinun.”
Artinya: “Bukankah Aku telah Memerintahkan kepadamu wahai anak cucu Adam agar kamu tidak menyembah syetan? Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagi kamu”,
IIIb. Bagaimana mengetahui perbuatan Syetan
Firman Tuhan: QS(2)169:
إِنَّمَا يَأْمُرُكُمْ بِالسُّوءِ وَالْفَحْشَاء وَأَن تَقُولُواْ عَلَى اللّهِ مَا لاَ تَعْلَمُونَ -١٦٩-
“Innamaa ya'murukum bissuu-i wal fahsyaa-i wa-an taquuluu 'alallahi maa laa ta'lamuun(a).”
Artinya “Sesungguhnya (syetan) itu hanya menyuruh kamu agar berbuat jahat dan keji, dan mengatakan apa yang tidak kamu ketahui tentang Allah.”
Firman Tuhan: QS(2)268:
الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُم بِالْفَحْشَاء -٢٦٨-
“Asy-syaithaanu ya'idukumul faqra waya'murukum bil fahsyaa-i.....”
Artinya: “Syetan menjanjikan (menakut-nakuti) kemiskinan kepadamu dan menyuruh kamu berbuat keji (kikir).....”
Firman Tuhan: QS(4)120:
يَعِدُهُمْ وَيُمَنِّيهِمْ وَمَا يَعِدُهُمُ الشَّيْطَانُ إِلاَّ غُرُوراً -١٢٠-
“Ya'iduhum wayumanniihim wamaa ya'iduhumusy-syaithaanu ilaa ghuruuran.”
Artinya: “(Syetan itu) memberikan janji- janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal setan itu hanya menjanjikan tipuan belaka kepada mereka.”
Firman Tuhan: QS(5)91:
إِنَّمَا يُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَن يُوقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاء فِي الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَن ذِكْرِ اللّهِ وَعَنِ الصَّلاَةِ فَهَلْ أَنتُم مُّنتَهُونَ -٩١-
“Innamaa yuriidusy-syaithaanu an yuuqi'a bainakumul 'adaawata wal baghdhaa-a fiil khamri wal maisiri wayashuddakum 'an dzikrillahi wa'anish-shalaati fahal antum muntahuun(a).”
Artinya: “Dengan minuman keras dan judi itu, setan hanyalah bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu, dan menghalang-halangi kamu dari mengingat Allah dan melaksanakan shalat maka tidakkah kamu mau berhenti?”
Firman Tuhan: QS(7)17:
ثُمَّ لآتِيَنَّهُم مِّن بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَن شَمَآئِلِهِمْ وَلاَ تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ -١٧-
“Tsumma li-aatiyannahum min baini aidiihim wamin khalfihim wa'an aimaanihim wa'an syamaa-ilihim walaa tajidu aktsarahum syaakiriin(a).”
Artinya: “Kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka.
Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.”
Firman Tuhan" QS(17)64:
وَشَارِكْهُمْ فِي الأَمْوَالِ وَالأَوْلادِ وَعِدْهُمْ وَمَا يَعِدُهُمُ الشَّيْطَانُ إِلاَّ غُرُوراً -٦٤-
“.....wasyaarikhum fiil amwaali wal aulaadi wa'idhum wamaa ya'iduhumusy-syaithaanu ilaa ghuruuran.”
Artinya: “.....Dan bersekutulah dengan mereka pada harta dan anak-anak lalu beri janjilah kepada mereka. Padahal syetan itu hanya menjanjikan TIPUAN belaka kepada mereka.”
Firman Tuhan: QS(2)168:
وَلاَ تَتَّبِعُواْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ ١٦٨-
“.....walaa tattabi'uu khuthuwaatisy-syaithaani innahu lakum 'aduu-wun mubiinun
Artinya: “.....Dan janganlah kamu mengikuti langkah- langkah syetan. Sungguh, syetan itu musuh yang nyata bagimu.”
Firman Tuhan:QS(114)5:
الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ -٥-
“ Alladzii yuwaswisu fii shuduurin naas.”
Artinya: “Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia”
Firman Tuhan: QCS(23)97:-
وَقُل رَّبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ -٩٧
“Waqul rabbi a'uudzu bika min hamazaatisy-syayaathiin(i).”
Artinya: “Dan katakanlah, “Ya Tuhan-ku, aku berlin-dung kepada Engkau dari bisikan-bisikan syetan.”
Firman Tuhan: QvS(12)100:
مِن بَعْدِ أَن نَّزغَ الشَّيْطَانُ بَيْنِي وَبَيْنَ إِخْوَتِي -١٠٠-
“....min ba'di an nazaghasy-syaithaanu bainii wabaina ikhwatii....”
Artinya: “....Setelah setan merusak (hubungan) antara aku dengan saudara-saudaraku....”
Firman Tuhan: QS(17)53:
إِنَّ الشَّيْطَانَ كَانَ لِلإِنْسَانِ عَدُوّاً مُّبِيناً -٥٣-
“....innasy-syaithaana kaana lila-insaani 'aduu-wan mubiinan.”
Artinya: “Sungguh, syetan adalah musuh yang nyata bagi manusia.”
Firman Tuhan: QbS(7)200:
وَإِمَّا يَنزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللّهِ-٢٠٠-
“Waimmaa yanzaghannaka minasy-syaithaani nazghun faasta'idz billahi innahu samii'un 'aliimun.”
Artinya: “Dan jika syetan datang menggodamu, maka berlindunglah kepada Allah.”
Firman Tuhan: QS(3)155:
إِنَّمَا اسْتَزَلَّهُمُ الشَّيْطَانُ بِبَعْضِ مَا كَسَبُواْ-١٥٥-
“....innamaa-astazallahumusy-syaithaanu biba'dhi maa kasabuu...”
Artinya:“....Sesungguhnya mereka digelincirkan oleh syetan, disebabkan sebagian kesalahan (dosa) yang telah mereka perbuat (pada masa lampau)....”
Firman Tuhan: QS(7)16:
قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ -١٦-
“Qaala fabimaa aghwaitanii aq'udanna lahum shiraathakal mustaqiim(a).”
Artinya: ( Ibliss) menjawab, “Karena Engkau telah Menyesatkan aku, pasti aku akan selalu menghalangi mereka dari jalan-Mu yang lurus.”
Firman Tuhan: QS(41)25:
وَقَيَّضْنَا لَهُمْ قُرَنَاء فَزَيَّنُوا لَهُم مَّا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ-٢٥-
“Waqai-yadhnaa lahum quranaa-a fazai-yanuu lahum maa baina aidiihim wamaa khalfahum wahaqqa 'alaihimul qaulu fii umamin qad khalat min qablihim minal jinni wal-insi innahum kaanuu khaasiriin(a).”
Artinya: “Dan Kami Tetapkan bagi mereka teman-teman (setan) yang memuji-muji apa saja yang ada di hadapan dan di belakang mereka.”
Firman Tuhan: QS(4)38:
وَمَن يَكُنِ الشَّيْطَانُ لَهُ قَرِيناً فَسَاء قِرِيناً -٣٨-
“....waman yakunisy-syaithaanu lahu qariinan fasaa-a qariinan.”
Artinya: “....Barangsiapa menjadikan setan sebagai temannya, maka (ketahuilah) dia (setan itu) adalah teman yang sangat jahat.”
Firman Tuhan: QS(43)36:
وَمَن يَعْشُ عَن ذِكْرِ الرَّحْمَنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَاناً فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ -٣٦-
“Waman ya'syu 'an dzikrir-rahmani nuqai-yidh lahu syaithaanan fahuwa lahu qariinun.”
Artinya: “Dan barangsiapa berpaling dari pengajaran Allah Yang Maha Pengasih, Kami Biarkan syetan (menyesatkannya) dan menjadi teman karibnya.”
Firman Tuhan QS(43)38:
حَتَّى إِذَا جَاءنَا قَالَ يَا لَيْتَ بَيْنِي وَبَيْنَكَ بُعْدَ الْمَشْرِقَيْنِ فَبِئْسَ الْقَرِينُ -٣٨-
“Hatta idzaa jaa-anaa qaala yaa laita bainii wabainaka bu'dal masyriqaini fabi-asal qariin(u).”
Artinya “Sehingga apabila orang-orang yang berpaling itu datang kepada Kami (pada hari Kiamat) dia berkata, “Wahai! Sekiranya (jarak) antara aku dan kamu seperti jarak antara timur dan barat! Memang (syetan itu) teman yang paling jahat (bagi manusia).”
Firman Tuhan QS(17)27:
إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُواْ إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ-٢٧-
“Innal mubadzdziriina kaanuu ikhwaanasysyayaathiini.”
Artinya“Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan.”
Firman Tuhan QS(58)19:
اسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمُ الشَّيْطَانُ فَأَنْسَاهُمْ ذِكْرَ اللَّهِ أُولَئِكَ حِزْبُ الشَّيْطَانِ أَلا إِنَّ حِزْبَ الشَّيْطَانِ هُمُ الْخَاسِرُونَ
“Astahwadza 'alaihimusy-syaithaanu fa-ansaahum dzikrallahi uula-ika hizbusy-syaithaani alaa inna hizbasy-syaithaani humul khaasiruun(a).”
Artinya: “Syetan telah menguasai mereka (orang-orang pendusta), lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah, mereka itulah golongan syaitan. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan syaitan itulah golongan yang merugi."
Firman Tuhan QS(7)27:
إِنَّا جَعَلْنَا الشَّيَاطِينَ أَوْلِيَاء لِلَّذِينَ لاَ يُؤْمِنُونَ -٢٧-
“....Innaa ja’alnasysyayaathiina auliyaa-a lilladziina laa yu-minuuna.”
Artinya “....Sesungguhnya Kami telah Menjadikan syetan-syetan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.”
Firman Tuhan QS(4)119:
وَمَن يَتَّخِذِ الشَّيْطَانَ وَلِيّاً مِّن دُونِ اللّهِ فَقَدْ خَسِرَ خُسْرَاناً مُّبِيناً -١١٩-
“....waman yattakhidzisy-syaithaana walii-yan min duunillahi faqad khasira khusraanan mubiinan.”
Artinya: “Barangsiapa menjadikan syetan sebagai pelindung selain Allah, maka sungguh, dia menderita kerugian yang nyata.”
Firman Tuhan, QS(4)60:
وَيُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَن يُضِلَّهُمْ ضَلاَلاً بَعِيداً -٦٠-
“Dan setan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) kesesatan yang sejauh-jauhnya.”
Firnan Tuhan: QS(36)60:
أَلَمْ أَعْهَدْ إِلَيْكُمْ يَا بَنِي آدَمَ أَن لَّا تَعْبُدُوا الشَّيْطَانَ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ -٦٠-
“Alam a'had ilaikum yaa banii aadama an laa ta'buduusy-syaithaana innahu lakum 'aduu-wun mubiinun.”
Artinya: “Bukankah Aku telah Memerintahkan kepadamu wahai anak cucu Adam agar kamu tidak menyembah syetan? Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagi kamu”,
Firman Tuhan: QS(47)25:
إِنَّ الَّذِينَ ارْتَدُّوا عَلَى أَدْبَارِهِم مِّن بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْهُدَى الشَّيْطَانُ سَوَّلَ لَهُمْ وَأَمْلَى لَهُمْ -٢٥-
“Innal-ladziina-artadduu 'ala adbaarihim min ba'di maa tabai-yana lahumul hudasy-syaithaanu sau-wala lahum wa-amla lahum.”
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang berbalik (kepada kekafiran) setelah petunjuk itu jelas bagi mereka, setanlah yang merayu mereka dan memanjangkan angan-angan mereka.”
Firman Tuhan: QS(16)63:
فَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطَانُ أَعْمَالَهُمْ-٦٣-
“....fazai-yana lahumusy-syaithaanu a'maalahum....”
Artinya “....Tetapi syetan menjadikan terasa indah bagi mereka perbuatan mereka (yang buruk)....”
Firman Tuhan QS(27)24:
وَجَدتُّهَا وَقَوْمَهَا يَسْجُدُونَ لِلشَّمْسِ مِن دُونِ اللَّهِ وَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطَانُ أَعْمَالَهُمْ فَصَدَّهُمْ عَنِ السَّبِيلِ فَهُمْ لَا يَهْتَدُونَ -٢٤-
“Wajadtuhaa waqaumahaa yasjuduuna li-sysyamsi min duunillahi wazai-yana lahumusy-syaithaanu a'maalahum fashaddahum 'anissabiili fahum laa yahtaduun(a).”
Artinya “Dan syetan telah menjadikan terasa indah bagi mereka perbuatan-perbuatan (buruk) mereka, sehingga menghalangi mereka dari jalan (Allah), maka mereka tidak mendapat petunjuk.”
Firman Tuhan. QS(3)130:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَأْكُلُواْ الرِّبَا أَضْعَافاً مُّضَاعَفَةً وَاتَّقُواْ اللّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ -١٣٠-
“Yaa ai-yuhaal-ladziina aamanuu laa ta'kuluurribaa adh'aafan mudhaa'afatan waattaquullaha la'allakum tuflihuun(a).”
Artinya “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.”
Firman Tuhan. QS(58)10:
إِنَّمَا النَّجْوَى مِنَ الشَّيْطَانِ لِيَحْزُنَ الَّذِينَ آمَنُوا -١٠-
“Innamaannajwa minasy-syaithaani liyahzunal-ladziina aamanuu walaisa bidhaarrihim syai-an ilaa biidznillahi wa'alallahi falyatawakkalil mu'minuun(a).”
Artinya “Sesungguhnya pembicaraan rahasia itu termasuk (perbuatan) setan, agar orang-orang yang beriman itu bersedih hati.”
Firman Tuhan QS(4)76:
إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفاً -٧٦-
“.....inna kaidasy-syaithaani kaana dha'iifan.”
Artinya. “....(karena) sesungguhnya tipu daya syetan itu lemah.”
Firman Tuhan QS(7)201:
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّإِنَّ الَّذِينَ اتَّقَواْ إِذَا مَسَّهُمْ طَائِفٌ
مِّنَ الشَّيْطَانِ تَذَكَّرُواْ فَإِذَا هُم مُّبْصِرُونَ -٢٠١-
“Innal-ladziina-attaqau idzaa massahum thaa-ifun minasy-syaithaani tadzakkaruu fa-idzaa hum mubshiruun(a).”
Artinya “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa apabila mereka dibayang-bayangi pikiran jahat (berbuat dosa) dari setan, mereka pun segera ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat (kesalahan-kesalahannya)”
Firman Tuhan QS(14)22:
وَقَالَ الشَّيْطَانُ لَمَّا قُضِيَ الأَمْرُ إِنَّ اللّهَ وَعَدَكُمْ وَعْدَ الْحَقِّ وَوَعَدتُّكُمْ فَأَخْلَفْتُكُمْ وَمَا كَانَ لِيَ عَلَيْكُم مِّن سُلْطَانٍ إِلاَّ أَن دَعَوْتُكُمْ فَاسْتَجَبْتُمْ لِي فَلاَ تَلُومُونِي وَلُومُواْ أَنفُسَكُم مَّا أَنَاْ بِمُصْرِخِكُمْ وَمَا أَنتُمْ بِمُصْرِخِيَّ إِنِّي كَفَرْتُ بِمَا أَشْرَكْتُمُونِ مِن قَبْلُ إِنَّ الظَّالِمِينَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ -٢٢-
“Waqaalasy-syaithaanu lammaa qudhiyal amru innallaha wa'adakum wa'dal haqqi wawa'adtukum faakhlaftukum wamaa kaana lii 'alaikum min sulthaanin ilaa an da'autukum faastajabtum lii falaa taluumuunii waluumuu anfusakum maa anaa bimushrikhikum wamaa antum bimushrikhii-ya innii kafartu bimaa asyraktumuunii min qablu innazh-zhaalimiina lahum 'adzaabun aliimun.”
Artinya “Dan syetan berkata ketika perkara (hisab) telah diselesaikan, “Sesungguhnya Allah telah Menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan aku pun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku tidak dapat menolongmu, dan kamu pun tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu.” Sungguh, orang yang zalim akan mendapat siksaan yang pedih.”
Firman Tuhan QS(59)16:
كَمَثَلِ الشَّيْطَانِ إِذْ قَالَ لِلْإِنسَانِ اكْفُرْ فَلَمَّا كَفَرَ قَالَ إِنِّي بَرِيءٌ مِّنكَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ رَبَّ الْعَالَمِينَ -١٦-
“Kamatsalisy-syaithaani idz qaala lila-insaaniikfur falammaa kafara qaala innii bariyun minka innii akhaafullaha rabbal 'aalamiin(a).”
Artinya “Seperti (bujukan) setan ketika ia berkata kepada manusia, “Kafirlah kamu!” Kemudian ketika manusia itu menjadi kafir ia berkata, “Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu, karena sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan seluruh alam.”
Firman Tuhan QS(26)221-226:
هَلْ أُنَبِّئُكُمْ عَلَى مَنْ تَنَزَّلُ الشَّيَاطِينُتَنَزَّلُ عَلَى كُلِّ أَفَّاكٍ أَثِيمٍيُلْقُونَ السَّمْعَ وَأَكْثَرُهُمْ كَاذِبُونَوَالشُّعَرَاءُ يَتَّبِعُهُمُ الْغَاوُونَأَلَمْ تَرَ أَنَّهُمْ فِي كُلِّ وَادٍ يَهِيمُونَوَأَنَّهُمْ يَقُولُونَ مَا لا يَفْعَلُونَ
"Hal unabbi-ukum 'alaa man tanazzalusy syayaathiin. Tanazzalu 'alaa kulli affaakin atsiim. Yulquunas sam'a wa aktsaruhum kaadzibuun. Wasy syu'araa-u yattabi'uhumul ghaawuun. A lam tara annahum kulli waadiy yahiimuun. Wa annahum yaquuluuna maa laa yaf'aluun."
Artinya "Maukah Aku kabarkan kepadamu kepada siapa TURUNNYA SYETAN itu? Setan itu turun kepada TIAP-TIAP PENDUSTA-PEMBOHONG yang banyak dosa, mereka menghadapkan pendengaran dan kebanyakan mereka pendusta. Dan penyair-penyair itu diikuti oleh orang-orang sesat. Tidakkah engkau lihat sesungguhnya mereka BERJALAN DARI LEMBAH KE LEMBAH, dan sesungguhnya mereka mengatakan apa-apa yang tidak mereka kerjakan."
Firman Tuhan QS(114):
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِمَلِكِ النَّاسِإِلَهِ النَّاسِمِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِالَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِمِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
"Qul a'uudzu bi rabbin naas. Malikin naas. Ilaahin naas. Min syarril khannaas. Alladzii yuwaswisu fii shuduurin naas. Minal jinnati wan naas."
Artinya: "Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhan yang memelihara manusia, yang menguasai manusia, TUHAN manusia, DARI KEJAHATAN YANG MERAGU-RAGU DARI BISIKAN SYETAN YANG TERSEMBUNYI. YANG MEMBISIKKAN DALAM DADA MANUSIA, SEBANGSA JIN DAN MANUSIA."
IV. Kesimpulan
- Bila di dalam bulan Ramadhan - Bulan Ummat Muhammad, sifat syetan tetap nyata dalam perbuatan sehari-hari, maka TIADA KEGUNAAN MENINGGALKAN MAKAN - MINUM. Tentu kita KELUAR DARI BULAN RAMADHAN - OTOMATIS KELUAR DARI UMAT MUHAMMAD,
- TERNYATA BUKAN BULANNYA YANG SUCI, bukan bulannya bulan pembakaran, bukan bulannya bulan ketinggian, bukan bulannya bulan mulia, tetapi ORANG YANG MAMPU MEMBELENGGU SYETAN, melalui INGAT - SHALAT - IKUT RASUL DI BAITULLAH, itulah yang mau dicapai dalam bulan Ramadhan. DIBAKAR HAWA NAFSUNYA, DISUCIKAN HATINYA, TENTU DIA DIMULIAKAN OLEH ALLAH,
- Umat Muhammad dilatih selama satu bulan membelenggu syetan untuk dipakai satu tahun. Jadi bukan untuk satu bulan itu saja. Amalan yang bersifat fardhu ‘ain artinya amalan yang nyata: INGAT - MENDIRIKAN SHALAT - IKUT RASUL DI BAITULLAH, itulah yang dapat menjaga kesucian hatinya yang telah dicapai selama bulan ramadhan.
- Karena itu kembalilah kepada sifat SIDDIQ AMANAH TABLIGH FATHANAH.
SIFAT: JAUHILAH
- PANTAN KELINTASAN,
- PANTANG KERENDAHAN,
- PANTANG KEKURANGAN dan
- PANTANG KALAH.
Dan JAUHILAH sifat Nafsu Lawwamah, yang menimbulkan sepuluh maksiat bathin,
Ajib, ria, takabur, iri, dengki, hasut, fitnah, tamak, loba dan sombong,
Dan JAUHILAH sifat Nafsu Amarah.
5. Pergunakanlah hawa nafsu dunia syetan untuk KEMENANGAN, untuk KESENANGAN, untuk KEBAHAGIAAN mukmin yang ada di dalam dada.
Demikian disampaikan sebagai bahan pertimbangan guna diamalkan dengan sebaik-baiknya. AR Yusuf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar