Pertanyaan Prof. Dr. Siswanto Masruri, MA:
Mohon maaf dan mohon izin Ayah, ananda ingin bertanya, bagaimana menghadapi (isu) virus Corona, baik sesuai ajaran al Quran maupun secara fisik/medis? Sepertinya kok dahsyat sekali infonya. Matur nuwun Ayah dan salam untuk Bunda.
Pendahuluan:
Memang dalam situasi saat ini, bila mendengar berbagai issue seperti Virus Corona dan lain lain sebagainya, mau tidak mau tentu akan terganggu perasaan dan bisa goncang iman kita.
Tapi kita dalam JmI sudah mengetahui tempat berlindung Yang abadi dan bermohon kepada Allah SWT dari gangguan apa saja, terpenting gangguan dari dalam diri kita sendiri.
Telaahan
Firman Tuhan: QS(27)91:
"Innamaa umirtu an a'buda rabba haadzijil baldatil ladzii harramahaa wa lahuu kulli syai-iw wa umirtu an akuuna minal muslimiin."
Artinya:
“Sesungguhnya aku terperintah menyembah tuhan di dalam negeri yang terhormat (baitullah),
dan kepunyaan-Nyalah segala sesuatu. Dan aku diperintahkan supaya aku termasuk orang Islam (berserah diri)."
Maka perintah Tuhan:
“Ingatlah Allah dalam keadaan berdiri, duduk dan berbaring”
Firman Tuhan QS(3)191-192:
“Al-ladziina yadzkuruunallaha qiyaaman waqu'uudan wa'ala junuubihim wayatafakkaruuna fii khalqis-samaawaati wal ardhi rabbanaa maa khalaqta hadzaa baathilaa subhaanaka faqinaa 'adzaabannaar(i). Rabbanaa innaka man tudkhilinnaara faqad akhzaitahu wamaa li-zhzhaalimiina min anshaarin.”
Artinya:
"(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata):
'Ya Rabb-kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. Ya Rabb-kami, sesungguhnya barangsiapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim, seorang penolongpun.”
Firman Tuhan QS(4)103:
"Fa-idzaa qadhaitumush-shalaata faadzkuruullaha qiyaaman waqu'uudan wa'ala junuubikum fa-idzaaathma'nantum faaqiimuush-shalaata innash-shalaata kaanat 'alal mu'miniina kitaaban mauquutan."
Artinya: Maka apabila kamu telah selesai mengerjakan shalat, ingatlah Allah di waktu berdiri, duduk dan berbaring. kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat.
Disitulah tempat bertauhid, bertauhid kepada Allah .
Maka Allah memerintahkan:
Ashsholatu lidzdzikri
Shalat itu tidak lain mengingat aku.
Bagaimana mewujudkannya?,
Maka diperintah oleh Allah:
Ukhruju anil aj saamu warruuhi akhruju minal hukmi wal amri fata' tunaniy
Artinya:
Keluarlah kamu dalam batang tubuhmu dan nyawamu, keluarlah kamu dari suruhku dan hukumku, baru kamu sampai kepadaku
Oleh sebab itu:
Ashsholatu mi'rajul mu'miniin;
Artinya:
Shalat itu mi'rajnya orang mukmin,
Mi'raj berarti: Naik martabat, dari martabat insan(manusia), kepada martabat ruh dalam shalat di baitullah pada hakikat
Apa syaratnya:
Mintalah dengan sabar dan Shalat.
Firman Tuhan: QS(2)45-46:
"Waasta'iinuu bish-shabri wash-shalaati wa-innahaa lakabiiratun ilaa 'alal khaasyi'iin(a). Al-ladziina yazhunnuuna annahum mulaaquu rabbihim wa-antum ilaihi raaji'uun(a)."
Artinya:
"Dan mohonlah pertolongan dengan sabar dan shalat.
Sesungguhnya shalat itu amat berat. kecuali orang-orang yang khusyuk. yaitu orang-orang yang meyakini dirinya bertemu dengan tuhannya ,
dan di sana dia dikembalikan."
Siapa Shalat?
Jawabnya: Mukmin. Abdi di fi qalbil mu’miniin.
Artinya:
"hambaku dalam hati mereka namanya mukmin".
Mukmin itu, nama Ruh, tidak laki-tidak perempuan, ada dalam dada laki-perempuan; yang laki-perempuan itu manusianya.
Apa syaratnya?
Jawabnya: Wajib ikut Rasul.
Firman Tuhan: QS(24)56:
"Wa aqiimush shalaata wa aatuz zakaata wa athii'ur rasuula la'allakum turhamuun."
artinya: “dan dirikanlah shalat, keluarkan zakat, ikut rasul, supaya kamu mendapat rahmat."
Dimana ikut Rasul?
Jawabnya: di Baitullah pada Hakikatnya.
Firman Tuhan: QS(2)125:
“Wa idz ja'alnal baita matsaabatal linnaasi wa amnaw wat takhidzuu mim maqaami Ibrahiima mushallaw wa' ahidnaa ilaa ibraahiima wa ismaa 'illa an thahiraa baitiya lith thaa-ifiina wal 'aakifiina warrukka'is sujuud.”
Artinya:
"dan ingatlah ketika kami menjadikan rumah itu "baitullah”(bukan ka'bah), tempat pulang pergi manusia dan tempat yang aman. dan ambil-lah sebagian maqom ibrahim) (baitullah) untuk "tempat shalat". bersihkan-lah rumahku untuk orang yang tawaf, i'tikaf, rukuk dan sujud."
Apa tujuan Shalat?
Jawabnya: Mencegah perbuatan keji dan mungkar.
Firman Tuhan: QS(29)45:
“Utlu maa uuhiya ilaika minal kitaabi wa aqimish shalaata innash shalaata tanhaa 'anil fahsyaa-i wal munkari wa la dzikrullaahi akbaru wallaahu ya'lamu maa tashna'uun."
Artinya:
"bacakanlah hai muhammad apa-apa yang engkau wahyukan daripada kitab dan "dirikanlah shalat" (sebelum dikerjakan), sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar, dan sungguh mengingat Allah lebih besar keutamaannya. dan Allah mengetahui apa-apa yang kamu kerjakan."
Bagaimana bentuk perbuatan keji dan mungkar?
Firman Tuhan:QS(2)10:
"Fii quluubihim maradhun fazaada humullaahu maradhaw wa lahum 'adzaabun aliimum bi maa kaanuu yakdzibuun."
Artinya:
"Dalam hati mereka itu ada penyakit, penyakit syakwa sangka, iri dengki kepada orang lain tanpa alasan, takabur, sombong, pendusta, pembohong, menghasut, memfitnah, bukannya Allah mengurangi bahkan menambahnya dengan siksa yang pedih, karena mereka itu pendusta
.
QS(114): "Qul a'uudzu bi rabbin naas. Malikin naas. Ilaahin naas. Min syarril khannaas. Alladzii yuwaswisu fii shuduurin naas. Minal jinnati wan naas."
Artinya: "Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhan manusia, yang menguasai manusia,tuhan manusia, dari kejahatan yang meragu-ragu dari bisikan syetan yang tersembunyi. yang nembisikkan dalam dada manusia, sebangsa jin dan manusia."
Apa yang mau dicapai?
Kesucian hati.
Firman Tuhan :QS(87)14-15:
“Qad aflaha man tazakka. Wa dzakarasma rabbihii fa shallaa."
Artinya:
Beruntunglah orang yang mensucikan dirinya yaitu dengan mengingat dan shalat
Bagaimana kedudukannya?
Sama dengan Auliya Anbiya, sidiq, Syuhada dan Orang yang Sholeh-Sholeh.
Firman Tuhan: QS(4)69:
“Wa may yuthi'illaaha war rasuula fa u laa-ika ma'al ladziina an'amallaahu 'alaihim minan nabiyyiina wash shiddiiqiina wasy syuhadaa-i wash shaalihiina wa hasuna ulaa-ika rafiiqaa."
Artinya:
"Dan barang siapa ikut Allah dan ikut Rasul, maka mereka bersama-sama orang orang yang diberikan nikmat oleh Allah atas mereka dari para Nabi, Shiddiqin, Syuhada dan orang-orang Saleh, dan mereka itulah "Teman yang Sebaik-baiknya."
Apakah yang diharapkan?
Berjumpa dengan tuhannya, disana mereka dikembalikan.
Dan disanalah Quran turun.
Firman Tuhan: QS(27)92:
"Wa an atluwal qur-aana fa manih tadaa fa innamaa yahtadii li nafsihii wa man dhalla fa qul innamaa ana minal mundziriin."
Artinya:
“dan supaya aku membaca qur'an (bukan tulisan). maka barang siapa mendapat petunjuk, sesungguhnya dia hanya memperoleh petunjuk untuk dirinya.
Dan barangsiapa yang sesat, maka katakanlah "Sesungguhnya Aku hanyalah termasuk orang-orang yang memberi peringatan."
Di tempat itulah (Baitullah) penegasan Allah:
Allahumma inna hadzal baita baituka wal haraama haraamuka wal amna amnuka wal 'abda 'abduka wa ana abduka wa hadza maqomul 'a izibika minannar, faharrim luhumanna wabasyaratana 'alannar.
Artinya:
"ya allah sesungguhnya bait ini rumahmu ya Allah (bukan ka'bah), tanah haram ini tanah muliamu ya Allah , negeri aman ini negeri amanmu ya Allah , aku ini hambamu ya Allah, anak daripada hambamu, adalah tempat ini tempat orang berlindung kepadamu dari neraka, peliharalah daging dan kulitku dari api neraka.
Kesimpulan
1.Menghadapi secara AGAMA:
Shalat daimun itu sangat penting dalam menjaga kita dari gangguan apa saja.
sebab : mengingat Allah tidak akan menganggu pekerjaan
Firman Tuhan: QS(70)23:
Al-ladziina hum 'ala shalaatihim daa-imuun(a)
Artinya:
atas shalat pada hakikatnya berkekalan
Khususnya adalah gangguan yang datang dari dalam diri kita yang digoda oleh iblis, bisa saja itu berupa VIRUS (CORONA, DENGUE-DBD-Nyamuk Ibrahim), bakteri, dansebagainya.
2.Secara Kedokteran:
Tentu sangat ditentukan oleh daya tahan tubuh
Seperti hidup teratur, makan teratur, tidur cukup dan sebagainya
Demikian disampaikan sebagai bahan pertimbangan.
Wass wr wb.
AR Yusuf Pembina JmI
Bekasi, 2-3-2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar